Hal ini karena suatu wilayah itu merasa tidak diperhatikan oleh negara sendiri hingga memutuskan lepas.
Ini juga bisa terjadi di daerah dengan pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata dengan kekayaan alam melimpah.
Etnosentrisme adalah penilaian terhadap budaya orang lain yang mengacu pada nilai dan budaya kelompok sendiri.
Hal ini bisa terjadi karena adanya sikap merendahkan kelompok dan budaya orang lain, seperti mengejek.
Orang dengan etnosentrisme akan menganggap budayanya jauh lebih baik dibandingkan budaya lain.
Nah, gejala etnosentrisme inilah yang bisa jadi faktor penghambat adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Etnosentrisme ini tidak mencerminkan kesatuan bangsa dan semboyan bangsa yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Melemahnya nilai budaya bangsa juga bisa jadi faktor penghambat dinamika persatuan dan kesatuan, lo.
Ketika nilai budaya bangsa melamah, maka pengaruh budaya asing yang tidak sesuai bisa makin menguat.
Pengaruh yang makin kuat bisa terjadi lewat kontak secara langsung maupun tak langsung, seperti media sosial.
Baca Juga: Cara Bangsa Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan, Materi PPKn
Budaya asing yang tidak sesuai ini bisa membuat nilai budaya bangsa hilang, begitu pun persatuan dan kesatuannya.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR