Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang Sabuk Orion?
Ada beragam benda menarik di ruang angkasa yang perlu kita kenali untuk menambah wawasan pengetahuan umum.
Kita tentu tahu ada miliaran bintang di angkasa, yang dapat membentuk konstelasi.
Konstelasi adalah sebuah pola atau susunan bintang-bintang di langit malam yang tampak membentuk gambar atau bentuk tertentu saat dilihat dari Bumi.
Manusia telah mengamati dan memberi nama kepada konstelasi selama ribuan tahun sebagai cara untuk membantu navigasi.
Bahkan, konstelasi juga bisa digunakan sebagai penanda penting berlalunya musim di Bumi, lo.
Nah, kali ini kita sama-sama mengenal Sabuk Orion, salah satu jenis konstelasi bintang populer di angkasa.
Mengapa disebut populer? Yuk, cari tahu faktanya!
Apa itu Sabuk Orion?
Bersumber dari space.com, Sabuk Orion adalah garis tiga bintang yang terletak di sekitar tengah konstelasi Orion.
Sabuk Orion ini termasuk fenomena terkenal di konstelasi tersebut.
Baca Juga: Massanya 9 Kali Jupiter, Inilah Planet Terbesar yang Pernah Ditemukan Astronom
Sabuk Orion dikenal sebagai asterisme, pola bintang yang bukan merupakan salah satu dari 88 rasi bintang resmi.
Sabuk Orion semakin mudah dikenali karena terdiri dari tiga bintang berjajar.
Jika diurutkan dari timur ke barat, tiga bintang tersebut bernama Alnitak, Alnilam, dan Mintaka yang termasuk bintang super raksasa dengan kecerahan puluhan ribu lebih dari Matahari.
Nama ketiga bintang tersebut diambil dari bahasa Arab.
Meski dari sudut pandang Bumi, ketiga bintang sejajar ini tampak berdekatan, jarak sebenarnya sangat jauh, lo.
Bintang Alnitak berjarak sekitar 740 tahun cahaya, Alnilam berjarak 2.000 tahun cahaya, dan Mintaka berjarak 690 tahun cahaya.
Mengenal Konstelasi Orion
Setelah mengenal Sabuk Orion, kita akan mengenal konstelasi Orion.
Menurut data dari NASA, ada lusinan bintang berukuran raksasa yang membentuk konstelasi Orion.
Namun, bintang yang paling populer dari konstelasi ini yaitu Betelgeuse dan Rigel.
Betelgeuse merupakan salah satu bintang paling terang di langit malam, yang juga dikenal sebagai bintang terbesar yang pernah ditemukan.
Baca Juga: Apakah 8 Planet di Tata Surya Pernah Berada di Posisi Sejajar? Ini Faktanya
Warna bintang super raksasa ini merah dengan rona oranye-merah yang khas.
Jarak bintang Betelgeuse dengan Bumi yaitu sekitar 700 tahun cahaya. Artinya, cahaya Betelgeuse membutuhkan waktu hingga 700 tahun untuk mencapai Bumi.
Selain warnanya yang khas, Betelgeuse mudah dikenali karena sinar kecerahannya.
Faktanya, menurut penelitian para astronom NASA, Betelgeuse sekitar 7.500 hingga 14.000 kali lebih terang daripada Matahari, lo.
Sebagai bintang raksasa, diameter Betelgeuse sekitar 1,2 miliar kilometer, atau 700 kali lipat Matahari.
Sedangkan Rigel adalah bintang super raksasa biru, yang suatu hari nanti akan berakhir dengan membuat supernova.
Menurut Encyclopaedia Britannica, Rigel berjarak sekitar 870 tahun cahaya dari Matahari, sehingga kecerahannya mencapai 47.000 kali lebih terang.
Sedangkan dari Bumi, Rigel terletak sekitar 863 tahun cahaya, sehingga menjadikannya salah satu bintang terjauh dari Bumi.
Meski berjarak sangat jauh, sebenarnya Rigel menjadi bintang ke-7 di langit malam yang paling terang.
Jika dibandingkan dengan Betelgeuse, Rigel berwarna kontras. Sebab, Rigel tampak biru-putih di mata kita, sedangkan Betelgeuse tampak merah.
Baca Juga: Mars Punya Awan Tertinggi di Atas Permukaan Planet, Berapa Ketinggiannya?
----
Kuis! |
Apa fungsi adanya konstelasi bintang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR