Bobo.id - Indonesia pernah menjadi tanah jajahan bangsa barat pada masa penjelajahan samudra.
Adapun negara yang termasuk bangsa barat adalah negara-negara dari Eropa, seperti Portugis, Belanda, Spanyol, dan Inggris.
Sebelum menjadi tanah jajahan, bangsa barat sebenarnya memiliki beberapa tujuan datang ke Indonesia.
Tujuan ini juga berlaku untuk negara-negara di Asia Tenggara, yang berada di sekitar Indonesia.
Lantas, apa saja motivasi bangsa barat datang ke Indonesia?
Yuk, simak jawabannya dari artikel ini!
Motivasi utama bangsa barat menuju Indonesia adalah untuk mencari rempah-rempah.
Sekitar abad ke-15, harga rempah-rempah di Eropa sangat mahal karena kebutuhannya yang tinggi.
Kebutuhan rempah di setiap negara semakin bertambah, sementara persediaan rempah di negara-negara wilayah Eropa justru terbatas.
Di Eropa, harga rempah sangat mahal dan sulit dicari, karena kondisi alam yang tidak cocok untuk menanam tumbuhan rempah.
Oleh karena itu, bangsa Barat mencari rempah-rempah ke negara-negara Asia yang beriklim tropis.
Baca Juga: Mengapa Bangsa Barat Menerapkan Imperialisme saat Penjelajahan Samudra?
Di Indonesia, beragam rempah dapat tumbuh subur dan menghasilkan panen yang melimpah, untuk dimanfaatkan masyarakat.
Sejak menemukan tempat yang menyediakan rempah-rempah melimpah, bangsa barat menemukan tujuan lain di Indonesia.
Mengingat harga rempah yang mahal di Eropa, bangsa barat berupaya meraup keuntungan untuk menjual rempah yang diperoleh di Indonesia.
Ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas kekayaan, sesuai dengan prinsip imperialisme kuno, yakni 3G.
Semboyan 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel.
Gold berarti kekayaan, glory berarti kejayaan, dan gospel berarti penyebaran agama.
Faktanya, pada masa itu, harga rempah-rempah bahkan bisa semahal harga logam mulia, termasuk emas, teman-teman.
Setelah menemukan daerah penghasil rempah, bangsa barat berlomba-lomba untuk menjadikan daerah tersebut sebagai tanah jajahan.
Tujuan mendapatkan tanah jajahan yaitu untuk mengeruk keuntungan bagi bangsanya sendiri.
Kala itu, bangsa Eropa berupaya untuk menjadikan pulau atau tanah yang ditemukannya sebagai daerah yang dikuasai.
Baca Juga: Apakah Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern? Materi IPS
Semakin banyak dan besar luas wilayah tanah jajahan suatu negara, maka semakin berkuasa negara tersebut dibanding negara lain.
Adapun negara Eropa yang pernah menjajah Indonesia yaitu Portugis (1509-1595), Spanyol (1521-1529), dan Belanda (1602-1942).
Dalam semboyan imperialisme kuno, ada yang disebut Gospel atau penyebaran agama.
Tujuan penjelajahan samudra yang dilakukan bangsa barat yang masuk ke Indonesia yaitu menyebarkan agama.
Di Eropa, banyak orang menganut agama Nasrani, yaitu Kristen dan Katolik.
Setelah berhasil mendapatkan negara penghasil rempah-rempah, bangsa Eropa juga memiliki misi untuk menyebarkan agama Nasrani kepada penduduk daerah kekuasaannya.
Misi ini disebut tugas suci yang harus dilaksanakan ke seluruh dunia yang dipelopori oleh bangsa Portugis.
Bangsa barat merupakan bangsa maju yang sudah mengenal banyak teknologi dan mesin lebih dulu dibandingkan negara-negara di Asia.
Revolusi industri diketahui mulai berkembang mulai tahun 1750 sampai 1850, yang kemudian mendukung banyak ilmuwan menemukan hal baru.
Pada masa itu, mesin uap, kompas, teropong, dan peta sudah ditemukan, sehingga mendukung penjelajahan samudra.
Penggunaan teknologi tersebut diterapkan dalam perjalanan menuju Indonesia, termasuk mendukung proses mencari rempah-rempah.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Positif dan Negatif Kolonialisme di Bidang Sosial?
Dampak positifnya, bangsa Indonesia dapat merasakan dan mempelajari teknologi yang memajukan pola pikir masyarakat.
----
Kuis! |
Negara apa saja yang melakukan penjelajahan samudra? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR