Bobo.id - Fenomena gerhana selalu ditunggu. Pada 8 April 2024 nanti, akan ada Gerhana Matahari Total, nih.
Perlu diketahui, Gerhana Matahari total terjadi saat Bulan lewat depan Matahari dan menghalangi sepenuhnya.
Yap, Bulan akan berada pada posisi sejajar atau posisi yang sama dengan Matahari dan Bumi, lo.
Pada saat Gerhana Matahari Total terjadi, piringan Matahari tertutup oleh Bulan sepenuhnya, teman-teman.
Nah, di saat inilah Bulan akan menghasilkan bayangan penuh. Bayangan ini sering disebut dengan umbra.
Lalu, apakah Bumi akan gelap gulita saat terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024 nanti? Simak, yuk!
Langit Gelap saat Gerhana Matahari Total, Benarkah?
Karena Matahari tertutup oleh Bulan, banyak yang mengira kalau langit akan gelap saat Gerhana Matahari Total.
Faktanya, saat terjadi Gerhana Matahari Total, Bumi tidak akan menjadi gelap gulita sepenuhnya, lo.
Bersumber dari Kompas.com, para astronom mengukur tingkat kecerahan langit dengan fotometer dan sejenisnya.
Hasilnya, pada puncak Gerhana Matahari Total, kecerahan langit akan sama redupya dengan langit fajar.
Baca Juga: NASA Akan Luncurkan 3 Roket saat Gerhana Matahari Total Mendatang, Apa Tujuannya?
Ini artinya, kondisi langit bisa disamakan dengan kondisi sekitar 20 menit menjelang Matahari terbit.
Meski jauh lebih gelap dibandingkan siang hari, langit masih ada warna kebiru-biruannya, tidak gelap gulita.
Kalau saat itu teman-teman berada di pantai, maka garis pertemuan antara langit dan laut masih terlihat.
Di langit, hanya akan ada bintang terang dan lima planet klasik, yakni Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus.
Kita tidak bisa melihat bintang-bintang yang lebih redup, kecuali menggunakan alat bantu teleskop.
O iya, meski redup, langit masih 10 kali lebih terang dibanding langit malam yang berhias purnama, kok.
Tak Semua Wilayah Langitnya Redup
Perlu diketahui, pada Gerhana Matahari Total 8 April 2024 mendatang, tidak semua wilayah langitnya redup.
Yap, hanya sebagian wilayah Bumi yang terdampak Gerhana Matahari total yang langitnya akan meredup.
Saat itu terjadi, langit tak akan gelap gulita. Bahkan, kita tak perlu menyalakan lampu atau penerangan lain.
Diketahui, hanya ada beberapa wilayah yang dilewati Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024 mendatang.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total 2024 Akan Jadi Fenomena Istimewa, Apa Sebabnya?
Kawasan Amerika Utara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada jadi lokasi ideal untuk fenomena ini.
Gerhana Matahari Total bisa diamati di AS dengan panjang lintasan 185 km dan melewati kota dari 15 negara bagian.
Di sekitar wilayah yang terkena Gerhana Matahari Total, kemungkinan akan bisa melihat Gerhana Matahari Sebagian.
Bagaimana dengan Indonesia?
Bersumber dari Kompas.com, Gerhana Matahari Total kali ini tidak bisa disaksikan di wilayah Indonesia.
Ini karena, saat Gerhana Matahari Total terjadi, wilayah Indonesia berada pada sisi gelap bumi (malam hari).
Menurut BMKG, terjadinya Gerhana Matahari Total diawali dengan Gerhana Matahari Sebagian 22.42 WIB.
Fase memasuki Gerhana Matahari Total pukul 23.39 WIB, dan puncaknya pada 9 April 2024 pukul 01.17 WIB.
Setelah itu, fenomena ini akan diakhiri dengan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 03.52 WIB.
Meski begitu, teman-teman masih bisa menyaksikan fenomena ini secara online, seperti di kanal YouTube NASA.
Nah, itulah penjelasan tentang kondisi langit saat Gerhana Matahari Total terjadi. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Gerhana Matahari Terlama Terjadi Ribuan Tahun Lalu, Bisakah Terjadi Lagi?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Gerhana Matahari Total? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR