Bobo.id - Menjelang Lebaran, banyak orang akan saling berkirim hampers yang merupakan bingkisan dengan isi yang beragam.
Tradisi berkirim hampers sudah lama terjadi dan menjadi ajang menyenangkan untuk berbagi.
Tapi, tahukah teman-teman dari mana asal tradisi satu ini? Mari simak penjelasan serah singkat dari munculnya tradisi hampers.
Sejarah Kemunculan Hampers
Hampers adalah bingkisan yang dibagikan saat Hari Raya dengan tujuan berbagi, saling menyapa, dan memaafkan.
Dikutip dari Kompas.com, hampers juga diartikan sebagai kotak berisi makanan dan minuman yang diberikan sebagai kado.
Kotak hampers sering kali terbuat dari keranjang anyaman yang cantik, rapi, dan tertutup serta dikemas dengan sangat baik.
Saat ini, hampers bisa diisi dengan beragam jenis benda dari makanan, minuman, hingga beberapa barang khas Hari Raya Idulfitri.
Menurut Kamus Inggris Oxford, hamper diartikan sebagai keranjang besar atau wadah anyaman berpenutup.
Keranjang ini biasa digunakan untuk mengepak barang dan diperkirakan sudah digunakan sejak zaman William the Conqueror pada abad ke-11 di Prancis.
Pada abad yang sama, istilah hampers juga berkembang di Inggris namun menggunakan kotak peti.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Tips Mencuci Baju Baru untuk Sambut Lebaran
Lalu pada tahun 1800-an, hampers disebut sebagai wadah yang digunakan untuk menyimpan buah, sayur, atau biji-bijian yang disebut busthel hamper atau hamper basket.
Pada tahun yang sama, hampers juga jadi sebutan tradisi saling memberikan barang pada teman.
Saat itu, hampers dikirimkan menggunakan kereta api seiring dengan perkembangan rel kereta saat itu.
Pemilihan anyaman tentu dengan alasan karena lebih ringan daripada kayu konvensional.
Menariknya, bukan hanya saat Lebaran, tradisi berkirim hampers mulai dilakukan pada saat Natal dan pemberian hadiah.
Tradisi ini jadi semakin populer pada masa Ratu Victoria. Pada masa itu keluarga kerajaan dan bangsawan dari kelas atas menjadikan hampers sebagai barang mewah yang diberikan untuk hadiah.
Seiring berjalannya waktu, hampers digunakan pada perayaan beragam hari raya bukan hanya Lebaran.
Hampers pun sangat beragam isinya sesuai dengan tradisi hari raya yang dirayakan atau tujuan hadiah diberikan.
Sejarah Hampers di Indonesia
Penggunaan istilah hampers sebagai hadiah terus berkembang hingga masuk ke Indonesia.
Mengirim hampers menurut sejarah pertama kali dilakukan pada abad ke-16 pada saat hari raya panen.
Baca Juga: 20 Contoh Ucapan Idulfitri Simpel, Cocok Ditulis di Kartu Lebaran
Hampers itu pun disebut sebagai hantaran hasil bumi yang kemudian berkembang menjadi hantaran lebaran.
Dulu, masyarakat kerajaan punya tradisi menghantarkan hasil bumi untuk diberikan pada raja.
Lalu, saat raja mengadakan pesta, maka masyarakat akan dibekali dengan hasil olahan dari hasil bumi yang dibawakan berupa kue dan beragam makanan.
Setelah runtuhnya berbagai kerajaan, tradisi ini berubah menjadi menghantarkan makanan untuk tetangga, sanak saudara, dan orang-orang yang dikenal.
Tradisi berkirim hantaran saat Lebaran pun sudah terkenal pada masa penjajahan.
Pada saat itu, setiap keluarga akan membungkus makanan menggunakan rantang dan diberikan pada keluarga lain.
Saat itu, isi dari rantang hanyalah lauk pauk, dari ketupat, opor, kari, rendang, dan beberapa kue basah.
Namun kini dengan berkembangnya beragam kue kering, hantaran lebaran atau hampers banyak berubah menjadi makanan kering yang lebih awet.
Bahkan sekarang ini hampers menjadi lebih modern dengan isian yang sangat beragam bukan hanya kue tapi juga beragam benda.
Nah, itu sejarah istilah hampers dan perkembangannya hingga sampai ada di Indonesia.
Baca Juga: Catat, Ini 5 Tips Berbuka Puasa di Perjalanan Mudik yang Aman dan Nyaman
----
Kuis! |
Apa arti hampers? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR