Bobo.id - Di Indonesia ada beragam suku yang punya keunikannya masing-masing.
Kali ini, kita akan belajar tentang kekayaan suku Dayak melalui rumah adatnya seperti penjelasan dalam materi kelas 3 SD.
Suku Dayak merupakan suku yang mendiami wilayah pedalaman di pulau Kalimantan dan punya banyak sub-suku.
Kata dayak pada nama suku ini berasal dari kaya daya yang masih serumpun dengan kata raya, pada nama Toraya yang berarti orang di atas atau orang hulu.
Suku Dayak memang manjadi penghuni paling besar di pulau Kalimantan. Tapi Sebenarnya ada beberapa suku lain di pulau tersebut.
Pulau Kalimantan yang luas sebenarnya dihuni oleh lima suku asli, yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, dan Tidung.
Namun dari kelimanya, suku Dayak adalah salah satu suku besar yang punya budaya maritim atau bahari.
Bahkan hampir semua nama sebutan orang Dayak punya arti berhubungan dengan perhuluan atau sungai.
Hal menarik dari suku Dayak cukup beragam, dari bahasa, tradisi, hingga rumah adatnya.
Berikut rumah adat bentang yang terkenal milik suku Dayak yang ada di Kalimantan.
Rumah adat betang di Kalimantan Tengah ini dihuni oleh masyarakat Dayak khususnya yang ada di daerah hulu sungai.
Baca Juga: 4 Bentuk Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia, Materi Kelas 5 SD
Rumah adat ini punya bentuk seperti rumah panggung serta dibuat memanjang, yang panjangnya bisa mencapai 150 meter.
Lebar rumah ini sekitar 30 meter, dengan ukuran besar itu rumah ini dihuni bukan hanya oleh satu keluarga.
Rumah Betang ini dihuni oleh banyak orang, minimal adalah 100 orang untuk satu rumah.
Rumah adat ini pun jadi rumah adat terbesar dengan satu keluarga besar yang tinggal di dalamnya dan dipimpin oleh seorang kepala bernama Pam Bakas Lewu.
Rumah adat ini punya makna tersendiri bagi masyarakat suku Dayak, yaitu sebagai pamong desa, sistem kependudukan, serta menjadi pusat bagi seluruh kehidupan masyarakat yang ada di dalamnya.
Jadi, rumah adat ini bukan hanya sebagai tempat tinggal atau tempat berlindung dari alam.
Rumah adat ini buat dengan menggunakan kayu ulin sebagai material utama karena terkenal dengan kekokohannya.
Dengan menggunakan kayu terbaik, rumah adat ini bukan hunian yang mewah namun sebuah rumah sederhana.
Meski sederhana, rumah adat ini jadi tempat tinggal yang memberikan kedamaian dan kehidupan yang baik bagi seluruh penghuninya.
Menariknya di rumah adat ini dihuni oleh keluarga besar, yang terdiri dari beberapa kepala keluarga.
Sehingga hukum kepemilikan rumah itu menjadi milik semua keluarga yang tinggal di dalamnya.
Baca Juga: Terkenal sebagai Pengukir Andal, Ini 6 Keunikan Suku Asmat di Papua
Selain rumah adat bentang, ada juga rumah adat lamin yang juga rumah adat milik suku Dayak khususnya Dayak Kenyah.
Rumah adat lamin punya bentuk memanjang dan berbentuk rumah panggung dengan panjang mencapai 200 meter, lo.
Sedangkan lebar rumah adat lamin sama seperti rumah adat bentang yaitu sekitar tiga meter.
Pada rumah adat ini juga dihuni oleh beberapa keluarga, yang tiap ruang akan dibatasi untuk dihuni satu keluarga.
Bagian depan dari rumah ini digunakan untuk menerima tamu dan sebagai tempat upacara adat.
Pada bagian belakang akan ada kamar-kamar dengan ukuran luas yang itu merupakan tempat tinggal tiap keluarga.
Hal menarik dari rumah adat ini adalah tiap tiang penopang memiliki ukiran motif khas suku Dayak.
Motif itu dibuat dengan keyakinan untuk menghalau roh jahat sehingga tidak mengganggu keluarga yang ada di dalamnya.
Nah, itu beberapa rumah adat khas suku Dayak yang unik dan sangat besar hingga bisa dihuni beberapa keluarga sekaligus.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Rumah Adat di Pulau Jawa, Materi Kelas 3 SD
----
Kuis! |
Apa saja suku yang ada di Kalimantan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR