Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu penasaran bagaimana hewan membentuk hubungan keluarga dengan kawanannya?
Di alam liar, ada beragam hewan yang hidup dalam kawanan besar.
Dalam kawanan tersebut, hewan dapat membangun hubungan berupa persahabatan atau kekeluargaan dengan unik.
Nah, pada artikel kali ini, Bobo akan memperkenalkan pada teman-teman beberapa jenis hewan yang dikenal akan solidaritas dan kekeluargaannya.
Yuk, simak!
1. Lumba-Lumba
Bersumber dari National Geographic, lumba-lumba juga merupakan salah satu hewan laut yang terkenal dengan julukan hewan sosial.
Hewan air ini juga terkenal karena kerja sama yang membuatnya sebagai mamalia paling kompak di laut.
Dalam kelompoknya, lumba-lumba akan berputar, membuat debu di dasar laut tersebar, kemudian menjebak mangsanya.
Yap, kita bisa belajar cara kerja samanya yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
Selain itu, lumba-lumba dapat membentuk persahabatan yang erat dengan mengidentifikasi siulan lumba-lumba lainnya.
Baca Juga: Sering Ada di Kartun, Benarkah Sigung Bisa Mengeluarkan Gas Berbau dari Tubuhnya?
Lumba-lumba juga berkomunikasi secara non verbal, melalui gerakan tubuh, seperti belaian sirip, tiupan gelembung, dan tepukan rahang.
2. Penguin
Apakah kamu pernah menonton film animasi Happy Feet (2006)?
Di dalam film tersebut, diceritakan sekawanan penguin saling melindungi dan menempelkan tubuhnya agar tetap hangat dalam kondisi sangat dingin.
Ternyata, hal ini benar-benar terjadi pada penguin di alam liar, lo.
Saat penguin betina pergi berburu, penguin jantan akan berdiri di atas es Antartika dengan telurnya terselip di kakinya.
Dalam suhu -40 derajat Celcius, para penguin jantan akan saling menghimpitkan tubuhnya agar mendapatkan kehangatan.
Tujuannya untuk melindungi diri dan telurnya.
3. Gajah
Gajah terkenal dengan sifatnya yang bersahabat, baik kepada manusia maupun pada sesamanya.
Gajah yang dikenal sebagai hewan yang cerdas, ternyata juga memiliki empati yang besar terhadap kawanannya.
Baca Juga: Merpati hingga Rajawali, Ini 6 Burung yang Punya Sayap Terpanjang
Gajah terbiasa membentuk ikatan yang erat dengan kawanannya, oleh karena itu mereka bisa bersenang-senang dan bersedih bersama.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gajah bisa merasa sedih ketika salah satu dari kelompoknya mati.
Gajah-gajah betina juga selalu merawat bayi gajah dengan adil, meskipun bukan induk biologisnya.
Mereka akan mencari makan bersama, berkomunikasi dengan cara unik, dan saling membantu untuk bertahan hidup.
4. Serigala
Meskipun tampak sebagai predator kejam, serigala sebenarnya adalah hewan yang setia, lo.
Kerja sama antara serigala satu dengan serigala lain dalam satu kelompok ditunjukkan ketika salah satu serigala melahirkan.
Anak-anak serigala dirawat oleh semua serigala dewasa dan memakan makanan yang diberikan oleh serigala dewasa lain.
Uniknya, serigala punya bahasa yang unik untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Baca Juga: Mengenal 10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Sudah Tahu?
Misalnya, serigala muda akan menjilat moncong serigala yang lebih tua untuk menunjukkan rasa hormat.
5. Meerkat
Dalam keluarga meerkat, setiap anggota mempunyai tugas yang harus dilakukan.
Beberapa bertugas sebagai penjaga, mengawasi predator seperti elang, lalu yang lain akan bekerja menggali dan memelihara sarang.
Sementara meerkat lainnya bertugas untuk merawat anak-anak meerkat. Meerkat yang kuat secara fisik akan berburu.
Uniknya, anak-anak meerkat juga memiliki tugas khusus, yaitu belajar menjadi meerkat yang baik dengan meniru meerkat dewasa.
Wah unik, ya!
Dari kelima hewan di atas, kamu lebih suka dengan hubungan keluarga hewan apa, teman-teman?
----
Kuis! |
Bagaimana cara lumba-lumba menjebak mangsanya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR