(a) Keterangan yang bukan bagian utama kalimat.
Berikut ini contohnya.
Kesuksesan itu—kita pasti sependapat—dapat dicapai dengan kerja keras.
Kemerdekaan Indonesia—seperti yang semua masyarakat tahu—adalah hasil perjuangan bersama.
(b) Keterangan yang merupakan bagian utama kalimat, dan dapat saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan.
Berikut ini contohnya.
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di berbagai kota di Indonesia.
Tanda pisah (—) dapat digunakan di antara dua bilangan, yaitu tanggal (hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Yap, jika selama ini teman-teman mengira tanda baca untuk menjelaskan 'sampai dengan' atau 'sampai ke' adalah tanda hubung (-), maka kita harus mulai menggunakan tanda pisah (—).
Sebab, fungsi tanda pisah (—) tersebut sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Berikut ini contohnya.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Tanda Hubung (-) dalam Kalimat, Materi Bahasa Indonesia
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR