Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 5 dan 6 SD, kita akan belajar tentang kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk bertingkat terdiri dari dua klausa dengan hubungan antarklausa tidak sederajat, teman-teman.
O iya, klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, paling sedikit terdiri dari subjek dan predikat.
Klausa pada kalimat majemuk bertingkat terbagi menjadi dua, yakni klausa induk kalimat dan anak kalimat.
Untuk bisa membuat kalimat majemuk bertingkat, kita harus mengetahui apa itu induk dan anak kalimat.
Induk kalimat adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau tergabung dengan klausa lain.
Ini artinya, induk kalimat bisa berdiri sendiri tanpa maupun dengan anak kalimat atau keterangan lainnya.
Yap, klausa induk kalimat ini bisa berpotensi menjadi kalimat yang utuh, meskipun kalimatnya sangat sederhana.
Ciri lain dari induk kalimat adalah jenis kalimat ini tidak didahului dengan konjungsi atau kata hubung, teman-teman.
Meski begitu, induk kalimat tidak selalu berada di depan kalimat. Ia juga bisa berada di belakang kalimat.
Contohnya:
Baca Juga: 20 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pertentangan, Materi Kelas 6 SD
1. Ayah mencuci motor ketika Matahari berada di ufuk timur.
Induk kalimat: ayah mencuci motor.
2. Aku tertidur ketika ibu memasak.
Induk kalimat: aku tertidur.
3. Roni tidak pernah belajar sehingga nilainya jelek.
Induk kalimat: Roni tidak pernah belajar.
4. Karena hujan abu, aku tidak jadi berangkat ke sekolah.
Induk kalimat: aku tidak jadi berangkat ke sekolah.
5. Akibat bangun kesiangan, Ayu terlambat masuk sekolah.
Induk kalimat: Ayu terlambat masuk sekolah.
Anak kalimat merupakan kalimat tunggal juga, tetapi ia menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain.
Baca Juga: 20 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan, Materi Kelas 6 SD
Klausa anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa induk kalimat, lo.
Apabila anak kalimat dipisah dari induk kalimat, maka kalimat itu menjadi tidak utuh dan tak memiliki arti.
O iya, biasanya jenis klausa anak kalimat ini ditandai dengan adanya konjungsi atau kata hubung di depannya.
Contohnya:
1. Hari ini hujan deras sehingga mengacaukan seluruh acara.
Anak kalimat: mengacaukan seluruh acara.
2. Karena terus menangis, ia mengambil tisu.
Anak kalimat: terus menangis.
3. Sejak pandemi Covid-19, kakak jarang pergi ke luar rumah.
Anak kalimat: pandemi Covid-19.
4. Aku akan berkunjung ke taman bermain supaya mengurangi jenuh.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Tanda Hubung (-) dalam Kalimat, Materi Bahasa Indonesia
Anak kalimat: mengurangi jenuh
5. Satelit tidak sebesar planet, tetapi memiliki peran penting bagi planet.
Anak kalimat: memiliki peran penting bagi planet.
Nah, itulah perbedaan induk kalimat dengan anak kalimat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan klausa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR