Bobo.id - Selama ini, banyak dari antara kita yang membayangkan ruang angkasa adalah tempat gelap.
Wilayah ruang angkasa memiliki sedikit partikel. Yap, hampir tak ada apa pun di ruang antar bintang-planet.
Misalnya, jarak antara Bumi dan Mars sekitar 225 juta km. Dengan jarak itu, hanya ada sedikit materi, lo.
Namun, ada beberapa waktu ruang angkasa pancarkan cahaya yang sangat terang dan terlihat indah.
Ia terlihat indah karena ada awan gas raksasa yang bercahaya terang di tengah gelapnya ruang angkasa.
Awan gas raksasa yang terang itu disebut dengan nebula. Bagaimana proses terbentuknya? Simak, yuk!
Mengenal Apa Itu Nebula
Nebula berasal dari bahasa latin, yakni Nebulae, artinya awan. Namun, ini tak seperti awan di Bumi, ya.
Diketahui, nebula adalah awan antarbintang berukuran besar yang terdiri dari debu, gas, dan plasma.
Sebelum teleskop secanggih sekarang, istilah nebula ternyata juga digunakan untuk menyebut galaksi, lo.
Seperti galaksi tetangga Bima Sakti, yakni galaksi Andromeda dulunya disebut dengan nebula Andromeda.
Baca Juga: Beberapa Galaksi Mulai Berhenti Menciptakan Bintang Baru, Mengapa?
Setelah teknologi berkembang, kita tahu galaksi tak seperti awan, melainkan rumah bagi miliaran bintang.
Nebula adalah awan gas raksasa antarbintang yang memiliki peranan penting dalam siklus bintang.
Menurut NASA, beberapa nebula berasal dari gas dan debu yang dikeluarkan saat bintang itu meledak.
Sementara nebula lain disebut tempat pembibitan bintang. Sebab, di dalamnya ada bintang baru terbentuk.
Proses Terbentuknya Nebula
Pada dasarnya, nebula terbentuk ketika bagian dari medium antarbintang alami keruntuhan gravitasi.
Tarikan gravitasi membuat gas menggumpal dan membentuk daerah dengan kepadatan lebih besar.
Saat material bintang runtuh oleh gravitasinya sendiri, bintang besar yang baru bisa terbentuk di nebula.
Selain itu, ada juga nebula lainnya yang terbentuk sebagai hasil dari ledakan supernova, teman-teman.
Yap, supernova adalah sebuah pergolakan kematian bintang raksasa yang memiliki umur pendek.
Material dari ledakan supernova itu terionisasi oleh energi pada intinya, yang biasanya bintang neutron.
Baca Juga: Komet 12P Meluncur Melewati Nebula Bulan Sabit, Bagaimana Bentuknya?
Terbentuknya Nebula Planeter
Bersumber dari InfoAstronomy, ada juga proses pembentukan nebula lainnya, yakni nebula planeter.
Nebula jenis ini merupakan tahap akhir dari kehidupan bintang bermassa rendah, seperti Matahari.
Bintang dengan massa sekitar 8-10 massa Matahari ini akan berevolusi menjadi raksasa berwarna merah.
Bintang yang jadi raksasa merah itu juga akan kehilangan lapisan luarnya selama pergolakan di atmosfer.
Saat bintang bermassa rendah kehilangan banyak material penyusun, suhu bintang itu meningkat.
Radiasi ultraviolet dari bintang juga akan mengionisasi awan antarbintang di sekitarnya yang terlontar.
Lama kelamaan awan antarbintang itu menggumpal, memadat, dan terbentuk jenis nebula planeter.
Sekitar 4-5 miliar tahun lagi, Matahari kita akan menjadi nebula planeter dan intinya akan jadi katai putih.
Katai putih adalah adalah tahap evolusi terakhir bintang bermassa kecil. Bintang itu sudah mati dan tak bersinar.
Nah, itulah penjelasan tentang proses terbentuknya nebula. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Mengenal Nebula, Awan Cantik yang Melahirkan Bintang di Ruang Angkasa
----
Kuis! |
Berapa jarak antara Bumi dan Mars? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR