Bobo.id - Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang dikenal suka menggigit dan menimbulkan efek gatal.
Serangga yang memiliki nama ilmiah Culicidae ini dapat menularkan penyakit melalui gigitannya.
Menurut National Geographic, sekitar 3.000 spesies nyamuk di dunia dapat menularkan lebih banyak penyakit daripada hewan lain.
Nyamuk yang paling sering menggigit yaitu nyamuk betina, karena mereka membutuhkan darah untuk mendapatkan protein bagi telur mereka.
Faktanya, setidaknya ada 6 jenis penyakit yang dapat ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk.
Penyakit itu adalah virus zika, malaria, demam kuning, chikungunya, West Nile, dan demam berdarah dengue.
Gejala awal yang paling sering terjadi setelah digigit nyamuk yaitu gatal dan kulit bengkak.
Kira-kira apa yang menyebabkan kulit terasa gatal dan bengkak?
Yuk, cari tahu jawaban ilmiahnya dari artikel ini!
Mengapa Terasa Gatal?
Bersumber dari Healthline, sebenarnya gigitan nyamuk dapat berdampak berbeda pada setiap orang.
Baca Juga: Hewan Kecil yang Berbahaya, Apa Saja Fakta Unik dari Nyamuk?
Saat nyamuk menggigit, maka mereka akan mengeluarkan darah sambil menyuntikkan air liur ke dalam lapisan kulit manusia.
Air liur nyamuk mengandung antikoagulan dan protein.
Protein tersebut merupakan zat asing yang dapat memengaruhi sistem imun tubuh. Nah, untuk melawan protein ini, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin.
Histamin adalah senyawa yang membantu sel darah putih mencapai area yang terpapar protein tersebut.
Nah, senyawa histamin inilah yang memunculkan gatal, peradangan, dan bengkak, teman-teman.
Tahukah kamu? Orang yang belum pernah digigit nyamuk tidak akan merasa gatal, karena tubuh belum merumuskan reaksi terhadap zat asing.
Ini artinya tubuh belum mengenal zat asing tersebut, sehingga tidak dapat menentukan reaksi yang tepat.
Orang yang Sering Digigit Nyamuk
Akan tetapi, ada sebagian orang yang digigit nyamuk lebih sering daripada yang lain.
Menurut penelitian yang dijelaskan melalui Science Alert, orang yang lebih sering digigit nyamuk punya mikrobiota pada kulitnya.
Mikrobiota ini sebagian besar adalah bakteri dan jamur non-patogen yang hidup di pori-pori kulit dan folikel rambut.
Baca Juga: Lindungi Tubuh dari Nyamuk DBD, Ini 5 Cara Hindari Gigitan Nyamuk
Jamur non-patogen adalah jamur yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya.
Kombinasi dari bakteri dan jamur ini dapat mengeluarkan bau dalam bentuk senyawa organik yang mengundang nyamuk mendekat.
Bau yang dihasilkan mikrobiota ini dapat dicium oleh alat pengecap yang sangat sensitif dari nyamuk betina.
Ketika kulit berkeringat, mikroba lebih mudah menempel pada kulit. Nah, mikroba inilah yang akan mengundang nyamuk mendekat.
Cara Mengatasi Gatal Akibat Nyamuk
Centers for Disease Control and Prevention memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa gatal akibat gigitan nyamuk.
Berikut ini di antaranya.
- Cuci area yang digigit dengan air dan sabun.
- Beri kompres es selama 10 menit hingga gatal dan bengkak hilang.
- Oleskan pasta yang terbuat dari soda kue dan air untuk mengurangi rasa gatal.
- Bisa juga menggunakan krim anti-alergi untuk anak-anak.
Baca Juga: Ganggu Tidur, Ini Cara Usir Nyamuk dari Kamar Tidur dengan Bahan Alami
----
Kuis! |
Apa saja penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR