Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah bisa membedakan paragraf deduktif dan induktif?
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi dua jenis, yaitu paragraf deduktif dan induktif.
Sebagai pengingat, kalimat utama adalah kalimat yang menjadi ide dasar atau ide pokok dalam sebuah tulisan.
Kalimat utama biasanya bersifat umum, tujuannya supaya dapat dijelaskan dan dikembangkan melalui kalimat penjelas.
Nah, letak kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf dapat membantu kita membedakan jenis paragraf deduktif dan induktif.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD, kita akan belajar menyebutkan perbedaan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal paragraf.
Jadi, kalimat utama letaknya di awal paragraf, kemudian dilengkapi dengan kalimat penjelas pada kalimat-kalimat berikutnya.
Berikut ini ciri-ciri paragraf deduktif.
- Gagasan utama berada di awal paragraf.
Baca Juga: Mengapa Bentuk Kaki Ayam dan Bebek Berbeda? Materi Kelas 4 SD
- Pola pengembangan kalimat dari umum ke khusus.
- Selalu diawali dengan kalimat pernyataan yang bersifat umum.
- Kalimat utama dapat dijelaskan lebih rinci melalui kalimat penjelas di belakangnya.
Contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut.
Warga di wilayah Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara, bersama aparat pemerintah kelurahan melakukan kerja bakti bersama. Kegiatan itu dilakukan untuk mencegah banjir. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan selokan di depan tiap-tiap rumah warga serta membersihkan sampah yang ada di lingkungan.
Sumber: Teks bacaan "Warga Kelurahan Rawa Badak Utara Rutin Kerja Bakti", buku Tematik Kelas 4 SD Tema 9 halaman 135.
Kalimat utama: "Warga di wilayah Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara, bersama aparat pemerintah kelurahan melakukan kerja bakti bersama."
Kalimat penjelas: "Kegiatan itu dilakukan untuk mencegah banjir. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan selokan di depan tiap-tiap rumah warga serta membersihkan sampah yang ada di lingkungan."
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir paragraf.
Berkebalikan dari paragraf deduktif, dalam paragraf induktif, kalimat-kalimat sebelum kalimat utama disebut kalimat penjelas.
Ciri paragraf induktif adalah adanya kata atau kalimat konjungsi seperti 'jadi', 'oleh karena itu', 'maka dari itu', dan 'akhirnya'.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Majemuk Rapatan, Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD
Berikut ini ciri-ciri paragraf induktif.
- Paragraf diawali dengan kalimat khusus.
- Pola pengembangan kalimat tersusun dari khusus ke umum.
- Kalimat utama yang terletak di akhir paragraf merupakan kesimpulan isi paragraf.
- Terdapat kalimat konjungsi seperti 'jadi', 'oleh karena itu', 'maka dari itu', dan 'akhirnya' di akhir paragraf.
Contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut.
Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.
Sumber: Bobo "Banjir Kok Tiap Tahun?"
Kalimat utama: "Oleh karena itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta."
Kalimat penjelas: "Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak."
----
Kuis! |
Apa itu kalimat utama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR