Bobo.id - Teman-teman, seberapa banyak fakta yang kamu tahu tentang asteroid?
NASA mengartikan asteroid sebagai sisa-sisa batuan yang tersisa dari awal pembentukan tata surya, kira-kira sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.308.871 asteroid yang sudah diketahui manusia.
Sebagian besar asteroid yang ada di ruang angkasa dapat ditemukan di sabuk asteroid, yang letaknya di antara Mars dan Jupiter.
Sabuk asteroid utama terletak dua setengah kali jarak Bumi dari Matahari.
Di area sabuk asteroid, ada jutaan jenis asteroid dengan berbagai ukuran. Asteroid terbesar disebut Vesta, diameternya sekitar 530 kilometer.
Tidak hanya berisi asteroid dari beragam ukuran, asteroid ternyata juga dapat bersinar dengan berbagai warna sinar.
Kira-kira, apa nama benda dan teknologi yang membantu astronom temukan beragam warna asteroid?
Yuk, cari tahu!
Penemuan Warna Asteroid
Manusia dapat belajar mengenai asteroid dari teknologi satelit yang canggih.
Baca Juga: Asal Mula Nama 'Bimasakti' dan 'Milky Way' untuk Menyebut Galaksi Kita
Salah satu penemuan menarik para ilmuwan tentang asteroid yaitu ternyata ada data mengenai warna dan kecerahan yang berbeda dari sekitar 600.000 asteroid.
Bersumber dari space.com, data tersebut ditemukan oleh satelit pemetaan Bimasakti bernama Gaia.
Dari pemetaan satelit Gaia, para astronom memiliki data mengenai spektrum warna dari ribuan asteroid.
Menurut para ilmuwan di Universitas Helsinki di Finlandia, Gaia diperkirakan dapat meningkatkan jumlah asteroid dengan spektrum warna berbeda lebih banyak di masa depan.
Tidak hanya warnanya, Gaia juga sudah mendapatkan data tentang bintang-bintang jauh dan eksoplanet di dalam Bimasakti.
Dengan begitu, satelit ini dianggap bisa membantu pekerjaan astronom untuk memahami ruang angkasa.
Apa rahasianya? Faktanya, satelit Gaia menggunakan teknik yang disebut astrometri, metode menghitung massa asteroid.
Metode ini menggunakan gerakan tepat benda langit untuk membuat database yang rinci.
Jenis Asteroid
Pada awal terbentuknya tata surya, debu dan batuan yang mengelilingi Matahari ditarik oleh gravitasi, sehingga menjadi beragam planet.
Namun, tidak semua batuan tidak menjadi planet, ada juga yang menjadi sabuk asteroid.
Baca Juga: Punya Tampilan Khas dengan Cincin, Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beragam jenis asteroid yang bisa kita temukan di sabuk asteroid.
Namun, ada tiga kelas komposisi asteroid utama, yakni asteroid tipe C-, S-, dan M.
Asteroid tipe C adalah asteroid yang paling umum, terdiri dari batuan tanah liat dan silikat, tampak gelap, dan merupakan objek paling kuno di tata surya.
Asteroid tipe S adalah asteroid berbatu, terbuat dari silikat dan besi nikel.
Sedangkan asteroid tipe M adalah asteroid logam, yang umumnya terbuat dari bahan berupa besi dan nikel.
Perbedaan jenis asteroid ini berkaitan dengan proses pembentukan yang berbeda.
Beberapa jenis asteroid mempunyai suhu tinggi setelah terbentuk, sementara asteroid lainnya bisa meleleh.
----
Kuis! |
Berapa jumlah asteroid yang sudah ditemukan astronom? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR