Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bahwa tahun ini akan ada pemandangan komet bersinar yang tampak di langit Bumi?
Bersumber dari space.com, komet bersinar itu adalah Tsuchinshan-ATLAS.
Sinar terang komet Tsuchinshan-ATLAS diperkirakan sama cemerlangnya dengan planet Venus, yang terkenal dengan julukan bintang kejora.
Beberapa waktu lalu, komet Devil atau 12P/Pons-Brooks tampak ada di dekat gerhana matahari pada 8 April 2024.
Lalu, kapan kita bisa melihat pemandangan komet Tsuchinshan-ATLAS di langit?
Yuk, cari tahu!
Kapan Bisa Terlihat?
Komet Tsuchinshan-ATLAS atau C/2023 A3 diperkirakan dapat terlihat selama pertengahan bulan Oktober 2024.
Tsuchinshan-ATLAS ditemukan oleh roket ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System), yang dikembangkan khusus untuk mendeteksi asteroid yang berada di jarak dekat Bumi.
Komet ini ditemukan di Afrika Selatan pada 22 Februari 2023.
Awalnya, Tsuchinshan-ATLAS dianggap sebagai asteroid yang difoto oleh Observatorium Gunung Ungu (Tsuchinshan) di sebelah timur Nanjing, Tiongkok.
Baca Juga: Dengan Satelit Ini, Astronom Temukan Asteroid dalam Beragam Warna, Apa Namanya?
Saat pertama kali terlihat, Tsuchinshan-ATLAS berada jauh di luar orbit Jupiter atau sekitar 1,09 miliar kilometer dari Matahari.
Namun, pada bulan September 2024, Tsuchinshan-ATLAS akan melakukan pendekatan ke Matahari dalam jarak 58 juta kilometer.
Jarak ini setara dengan jarak rata-rata Merkurius dengan Matahari.
Dua minggu kemudian, yakni pada 12 Oktober 2024, komet Tsuchinshan-ATLAS akan melintas hanya 71 juta kilometer dari Bumi.
Menurut perkiraan, komet ini mungkin akan bersinar dengan ekor menonjol di langit malam bagian barat, selama pertengahan Oktober 2024.
Kenapa Komet Bersinar?
Umumnya, saat komet terlihat dari Bumi, benda ini akan terlihat bersinar.
Padahal, faktanya komet bukanlah bintang yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri, teman-teman.
Lantas, mengapa komet dapat bersinar saat melaju dan terlihat di langit Bumi?
Pada saat mengorbit lebih dekat ke Matahari, komet akan memanas dan memuntahkan gas dan debu dari bagiannya.
Materi berupa gas dan debu inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya ekor komet yang panjang dan bercahaya.
Baca Juga: Bulan Purnama Akan Bersinar di Dekat Bintang Antares, Kapan Bisa Dilihat?
Faktanya, dalam kondisi beku, komet hanya berukuran sebesar kota kecil di Bumi.
Namun, saat orbit komet mendekatkan komet pada Matahari, sebagian esnya mulai mencair, menghasilkan debu dan gas.
Kemudian, angin Matahari akan mendorong debu dan gas yang dikeluarkan es agar menjauhi komet, membentuk ekor komet yang bersinar.
Nah, semakin sering komet mendekati Matahari, maka semakin kecil pula ukurannya, hingga kemudian akan hilang sepenuhnya.
Yap, jadi cahaya yang tampak pada komet sebenarnya adalah pantulan cahaya Matahari, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa nama lain dari komet Tsuchinshan-ATLAS? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR