Bobo.id - Apa warna yang teman-teman bayangkan ada paling banyak di alam semesta?
Banyak orang mungkin mengira warna hitam atau warna gelap lain yang mendominasi.
Padahal bukan begitu, lo. Dikutip dari Science Focus, warna rata-rata di alam semesta justru cokelat yang mendekati putih atau disebut cosmic latte.
Tapi seperti apa cara warna ini ditemukan dan proses yang dilakukan, mari simak penjelasan berikut ini.
Bagaimana Warna Cosmic Latte Diketahui?
Banyak misteri yang belum diketahui tentang seluruh alam semesta, yang membuat para peneliti tidak berhenti mengamati.
Hingga pada tahun 2002, para peneliti menyimpulkan bahwa warna rata-rata di alam semesta adalah krem.
Para astronom memberikan nama pada warna ini sebagai cosmic latte dengan kode HEX #FF8E7.
Penelitian untuk menemukan warna tersebut tentu bukan dilakukan dalam waktu singkat dan mudah, lo.
Pada awalnya, para peneliti bukan ingin melihat warna rata-rata alam semesta, namun meneliti sejarah proses terbentuknya bintang.
Penelitian itu dilakukan oleh sekelompok astronom dan dipimpin oleh Krl Glazebrook dan Ivan Barldry.
Baca Juga: Tingginya Mencapai 121 Meter, Inilah Roket Antariksa Terbesar di Dunia
Para astronom meneliti menggunakan spektrum dari 200 ribu galaksi yang terlihat di seluruh alam semesta.
Data-data penelitian itu didapatkan dari teleskop antariksa Hubble.
Di pertengahan penelitian, para astronom menyadari kalau dari skala besar, mereka bisa melihat apa warna rata-rata dari alam semesta.
Nah, untuk menentukan warna rata-rata alam semesta, para peneliti memanfaatkan warna yang bisa ditangkap oleh cahaya tampak.
Mereka kemudian menghilangkan efek pergeseran merah, dan berhasil menemukan warna pertama yang terpancar dari galaksi dan objek lainnya.
Dengan banyak sampel yang didapat, para astronom membuat komputerisasi rentang spektrum dari seluruh galaksi termasuk bintang dan awan gas.
Nah, dari sebaran rentan spktrum, mereka menemukan warna rata-rata alam semesta yaitu krem atau cosmic latte.
Pemilihan Nama Cosmic Latte
Sebelum diberi nama cosmic latte, Ivan Baldry sang astronom menyebut kalau warna rata-rata alam semesta adalah pink mendekati putih.
Bahkan ia merasa warna itu tidak ada bedanya dengan warna putih, lo.
Baca Juga: Seberapa Sering Supernova Terjadi di Alam Semesta? Ini Penjelasannya
Tapi akhirnya warna yang ditemukan itu disebarkan melalui surat kabar dan menyerahkan pemberian warna pada masyarakat umum.
Namun pada surat kabar itu disampaikan kalau nama warna boleh apa saja asalkan bukan beige yang berarti krem.
Banyak nama warna yang diberikan masyarakat yang sangat unik dan menarik, ada yang menyebut capuccino cosmico hingga big bang buffi dan cosmic latte.
Akhirnya para astronom yang memilih nama cosmic latte yang dianggap selaras dengan nama galaksi kita Milky Way.
Nama cosmic latte ini dianggap mirip dengan nama galaksi kita karena kata latte dalam bahasa Italia berarti susu.
Sedangkan kata milk berasal dari bahasa Inggris yang berarti susu.
Namun para peneliti juga menyampaikan kalau warna cosmic latte tidak akan jadi warna rata-rata alam semesta selamanya.
Warna itu bisa berubah karena alam semesta akan terus mengalami perubahan seiring dengan kelahiran dan kematian bintang.
Nah, sekarang teman-teman sudah mendapatkan pengetahuan baru tentang warna di seluruh alam semesta.
Baca Juga: Bintang Pertama di Alam Semesta disebut Bintang Gelap, Mengapa?
----
Kuis! |
Tahun berapa warna rata-rata alam semesta ditemukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Science Focus |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR