Bobo.id - Kita hidup dalam sebuah galaksi yang ukurannya sangat besar. Yap, galaksi itu bernama galaksi Bimasakti.
Galaksi adalah bagian dari alam semesta yang di dalamnya terdiri dari banyak bintang, awan, debu, dan gas.
Dalam sebuah galaksi ada banyak sekali objek antariksa yang bahkan sulit untuk diteliti oleh manusia, lo.
Setiap objek antariksa yang berada dan tinggal di sebuah galaksi memiliki masa hidupnya masing-masing.
Misalnya, sebuah bintang bisa terbentuk lalu mati dalam waktu atau durasi paling lama sekitar 10 miliar tahun.
Namun, apakah galaksi juga memiliki masa hidup seperti apa yang terjadi pada bintang? Cari tahu, yuk!
Pengertian Masa Hidup Objek Antariksa
Galaksi termasuk objek luas di alam semesta. Apakah galaksi bisa mengalami kematian seperti pada bintang?
Jawaban terkait pertanyaan ini sebenarnya tergantung apa yang kita maksud dengan "masa hidup", teman-teman.
Bersumber dari Info Astronomy, para astronom sering berbicara tentang bintang yang bisa "dilahirkan" dan "mati".
Maksud para astronom terkait bintang adalah proses bintang "memulai fusi nuklir" dan "mengakhiri fusi nuklir".
Baca Juga: Berapa Banyak Bintang yang Mati di Galaksi Bimasakti Tiap Tahunnya?
Memadukan hidrogen jadi helium dan helium jadi unsur kimiawi dalam fusi nuklir itulah yang membuat bintang "hidup".
Perlu diketahui, proses fusi pada sebuah bintang ini lamanya tergantung pada seberapa besar massa bintang.
Untuk bintang yang terbentuk memiliki massa rendah, mereka bisa melakukan fusi nuklir selama 10 miliar tahun.
Namun, untuk bintang yang lahir dengan massa 8 kali massa Matahari atau lebih, fusi nuklirnya hanya 10 juta tahun.
Apakah Galaksi Bisa Mati?
Ternyata, para astronom juga telah membuat definisi terkait masa hidup dari sebuah objek antariksa galaksi, lo.
Para astronom menganggap galaksi "hidup" jika mereka masih mampu mengubah gas antarbintang jadi bintang baru.
Sementara itu, galaksi dianggap "mati" jika tidak ada lagi bintang-bintang baru yang terbentuk di dalamnya.
Berdasarkan anggapan ini, bisa dikatakan bahwa galaksi Bimasakti kita ini sedang berada di usia paruh baya.
Sebab, laju pembentukan bintang di Bimasakti teramati telah menurun selama sekitar 11 miliar tahun terakhir, nih.
Ini artinya, suatu hari nanti akan tiba masanya ketika galaksi Bimasakti kita ini membentuk bintang terakhir.
Baca Juga: Berukuran Sangat Besar, Apa yang Ada di Dalam Ruang Antargalaksi?
Pada titik itu, semua bintang muda atau bintang yang baru lahir di galaksi kita akan menjadi bintang-bintang tua.
Selain itu, galaksi Bimasakti hanya menyisakan bintang yang ukurannya kecil atau bintang kerdil yang redup.
Apabila sudah sampai titik itu, maka galaksi kita bisa dikatakan berada dalam perjalanan menuju kematian.
Namun, butuh waktu yang sangat lama untuk galaksi Bima sakti sampai ke titik itu, yakni 10 miliar tahun lagi!
Galaksi Mati di Alam Semesta
Sampai sejauh ini, disebutkan sudah ada begitu banyak galaksi di alam semesta yang sudah dianggap "mati", lo.
Beberapa di antaranya bahkan telah berhenti membentuk bintang baru sejak miliaran tahun lalu, teman-teman.
Perlu diketahui, galaksi yang "mati" itu tidak akan mengalami ledakan seperti apa yang terjadi pada bintang, ya.
Galaksi yang "mati" itu hanya akan terlihat merah karena hanya menyisakan bintang tua yang warnanya merah.
Warna merah pada sebuah bintang itu menunjukkan bahwa bintang sudah tua dengan suhu yang sangat rendah.
Nah, itulah penjelasan terkait galaksi yang juga bisa mati seperti bintang. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Benarkah Angin Lubang Hitam Bisa Mengubah Bentuk Galaksi? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan galaksi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR