Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA, kita akan belajar tentang unsur-unsur dalam puisi.
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat irama, matra, rima, dan penyusunan larik dan bait.
Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat, teman-teman.
Dalam membuat puisi, penyair atau penulis puisi harus memerhatikan unsur-unsur pembangun sebuah puisi.
Umumnya, unsur pembangun dalam sebuah puisi dibedakan jadi dua jenis, yakni unsur fisik dan unsur batin.
Unsur fisik dalam puisi meliputi diksi, rima, tipografi, kata konkret, gaya bahasa, hingga imajinasi atau imaji.
Sementara itu, unsur batin dalam puisi terdiri atas tema/makna, rasa, nada, hingga amanat maupun maksud.
Nah, kali ini kita akan belajar secara khusus tentang unsur fisik rima dalam puisi. Simak informasinya, yuk!
Menurut KBBI, rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak atau pada akhir larik sajak.
Rima juga bisa diartikan sebagai pengulangan bunyi yang ada dalam kata maupun suku kata dalam puisi.
Bunyi yang berima dalam puisi, dapat ditampilkan dengan nada tinggi, tekanan maupun perpanjangan suara.
Baca Juga: Apa Fungsi Majas dalam Puisi? Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD
Dengan adanya rima, maka puisi akan menjadi lebih indah dan memiliki efek intelektual dan efek magis.
Dalam puisi, rima berperan untuk membentuk musikalitas. Rima juga bisa mendukung perasaan dnan suasana puisi.
Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, setidaknya ada delapan jenis rima yang digunakan dalam puisi, yakni:
Berikut penjelasannya:
Rima sempurna merupakan jenis rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhir barisnya adalah sama.
Jenis rima ini banyak ditemukan dalam puisi yang berbentuk patun. Contohnya, seperti ah, ti, ah, pa, lang, ma.
Sebuah rima dapat dikatakan tidak sempurna apabila sebuah puisi hanya berima pada sebagian suku kata terakhir.
Artinya, persamaan bunyi hanya terdapat pada sebagian suku kata terakhir dari sebuah kata, teman-teman.
Rima tak sempurna sering disebut dengan rima paruh. Contohnya pu, lang dan pa, gi atau tu, kang dan ha, ri.
Rima mutlak merupakan rima yang terjadi jika seluruh kata berima atau persamaan bunyinya ada pada kata sama.
Baca Juga: 15 Contoh Majas Hiperbola untuk Membuat Puisi, Materi Bahasa Indonesia
Ini artinya, ada satu kata utuh yang digunakan sebagai rima. Misalnya, kata "jua" terletak di larik 1 dan 3.
Rima terbuka adalah persamaan bunyi yang terletak pada akhir dari suatu kata yang diakhiri dengan bunyi vokal. Contohnya:
Kebalikannya, rima tertutup merupakan persamaan bunyi yang diahiri dengan konsonan dan bukan bunyi vokal. Contohnya:
Rima aliterasi adalah rima yang bunyi awalnya ada pada setiap kata dalam satu baris atau pada baris berlainan.
Rima asonansi adalah rima vokal yang menjadi rangka kata, baik pada satu baris maupun baris berlainan. Contoh:
Rima disonansi bisa terjadi apabila vokal yang menjadi rangka kata memberikan kesan bunyi berlawanan. Contoh:
Nah, itulah jenis-jenis rima dalam puisi beserta dengan penjelasannya. Semoga bisa bermanfaat untukmu, ya.
Baca Juga: 15 Contoh Penggunaan Imaji Taktil dalam Puisi, Materi Bahasa Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan puisi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR