Bobo.id - Ketika menyebut istilah 'kamuflase', adakah hewan yang muncul di pikiran teman-teman pertama kali?
Kebanyakan orang tentu akan mengingat bunglon sebagai hewan yang bisa berkamuflase.
Bunglon (Calotes) mengubah warna tubuh menjadi seperti lingkungan sekitar agar terhindar dari bahaya seperti hewan pemangsa, yang disebut sebagai mimikri.
Yap, kamuflase merupakan cara unik hewan untuk 'bersembunyi'.
Namun, sebenarnya hewan juga punya beragam alasan dan tujuan melakukan kamuflase di habitat alaminya.
Yuk, cari tahu fakta uniknya!
Menyamar di Alam
Bunglon menggunakan kamuflase untuk bersembunyi atau menyamarkan tubuhnya sama dengan lingkungannya.
Mimikri adalah istilah adaptasi yang dilakukan bunglon dengan cara mengubah warna kulit seperti warna lingkungannya.
Bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau jika ia sedang berada di antara tumbuhan hijau.
Namun juga bisa menjadi cokelat, jika berada di tanah atau tumpukan daun kering. Pada lapisan kulit bunglon, terdapat sel-sel yang berperan dalam perubahan warna ini.
Baca Juga: Hewan Lautan Bercahaya, Krill Punya Peran Besar bagi Ekosistem Laut
Sel-sel ini mengatur perubahan warna pada kulit bunglon agar sesuai dengan suhu, lingkungan, dan suasana hati bunglon.
Bunglon yang sedang bersantai biasanya berwarna hijau atau cokelat.
Namun, ketika bunglon mengalami hal kurang menyenangkan, seperti kalah bertarung, warna tubuhnya akan berubah menjadi lebih gelap.
Terlihat Menonjol
Bersumber dari National Geographic, kamuflase adalah pertahanan atau taktik yang digunakan organisme untuk menyamarkan penampilan dan berbaur dengan lingkungan.
Organisme hidup menggunakan kamuflase untuk menutup lokasi, identitas, dan pergerakannya.
Hal ini dapat membantu hewan-hewan untuk menghindari pemangsa, atau digunakan pemangsa agar bisa menyelinap ke mangsanya.
Umumnya, kebanyakan spesies menggunakan kamuflase untuk bersembunyi.
Namun, ada juga hewan yang justru berkamuflase untuk menonjolkan tubuhnya, yang disebut dengan istilah aposematisme.
Ini dilakukan oleh hewan yang tubuhnya berwarna mencolok, untuk memberi tahu kepada hewan lain bahwa mereka beracun atau berbahaya.
Contoh yang melakukan aposematisme yaitu ulat raja, kupu-kupu raja, ular karang, ular raja merah, dan sebagainya.
Baca Juga: Ubur-Ubur Tidak Punya Otak, Bagaimana Mereka Bertahan Hidup di Lautan Bebas?
Ulat raja punya tubuh yang garis-garis cerah berwarna kuning, hitam, dan putih. Ular karang sisiknya punya motif cincin cerah.
Sedangkan, ular raja merah memiliki pola garis-garis hitam, kuning, dan merah yang sama dengan ular karang.
Kamuflase Hiu yang Unik
Selain itu, ada juga bentuk kamuflase yang disebut countershading.
Countershading yaitu salah satu bentuk kamuflase yang ditandai dengan tubuh bagian atas berwarna lebih gelap daripada bagian bawah tubuhnya.
Hewan yang melakukan jenis kamuflase ini yaitu hiu.
Jika dilihat dari atas, hiu tampak menyatu dengan air laut yang gelap, sehingga menyulitkan para perenang atau nelayan untuk menemukannya.
Sebaliknya, dilihat dari bawah, hiu menyatu dengan air permukaan yang lebih ringan.
Bentuk kamuflase yang dilakukan hiu seperti ini membantunya berburu mangsa, karena mangsa tidak sadar akan keberadaan hiu saat mendekat.
Nah, itulah beragam cara kamuflase hewan yang unik. Kamu suka yang mana?
----
Kuis! |
Apa itu mimikri? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR