Bobo.id - Pada materi IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang kondisi ekonomi di masa awal kemerdekaan.
Seperti kita tahu, Indonesia telah dinyatakan merdeka pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, teman-teman.
Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan Proklamasi oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia.
O iya, negara yang merdeka berarti negara yang berdaulat dan bebas dari kontrol kekuasaan pihak asing.
Namun, meski sudah merdeka, kondisi perekonomian Indonesia awal kemerdekaan masih belum stabil, lo.
Hmm, bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di masa awal kemerdekaan, Bo? Simak informasinya, yuk!
Di awal kemerdekaan, yakni antara tahun 1945 tahun 1950, kondisi perekonomian di Indonesia sangat buruk.
Terjadi kenaikan harga-harga barang secara ekstrem. Kenaikan harga ini biasa disebut dengan inflasi.
Salah satu penyebab inflasi adalah beredarnya lebih dari satu mata uang secara tak terkendali di Indonesia.
Tak seperti sekarang, di awal kemerdekaan, pemerintah RI menyatakan ada tiga mata uang yang berlaku.
Mulai mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Baca Juga: Perubahan Rakyat Indonesia pada Penjajahan Jepang di Bidang Ekonomi, Materi IPS
Pemerintah RI tidak bisa mengatasi mata uang asing yang sudah beredar, terutama mata uang Jepang dan Belanda.
Hal ini menyebabkan kas pemerintah kosong serta pajak dan bea cukai lainnya mengalami kemerosotan.
Selain masalah banyaknya mata uang yang digunakan, terdapat beberapa faktor lain yang memicu inflasi, yakni:
1. Banyak infrastruktur yang hancur akibat perang.
2. Kekurangan sumber daya untuk memenuhi masyarakat.
3. Pengeluaran pemerintah yang membengkak.
4. Mencetak uang lebih banyak daripada yang diperlukan.
5. Ketidakstabilan politik.
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan diperburuk dengan adanya blokade dari Belanda.
Yap, belum selesai dengan masalah inflasi, Belanda pun melakukan aksi yang merugikan terhadap Indonesia.
Kala itu, Belanda menutup pintu perdagangan RI sehingga barang dagangan pemerintah tak bisa diekspor.
Baca Juga: Apa Saja Kebijakan yang Dibuat VOC di Bidang Ekonomi? Materi Sejarah
Yap, Belanda melakukan blokade ekonomi yang menutup akses ekspor impor Indonesia pada tahun 1945.
Komoditas dagang di Indonesia tidak bisa diekspor, begitu pula barang dari luar tak bisa masuk ke Indonesia.
Ini artinya, kegiatan perekonomian di Indonesia tidak dapat berlangsung dengan bebas karena blokade laut.
Perdagangan internasional yang menjadi tumpuan ekonomi Indonesia menjadi terhambat, teman-teman.
Ada beberapa alasan mengapa Belanda melakukan blokade terhadap perdagangan Republik Indonesia, yakni:
1. Mencegah senjata dan peralatan militer masuk ke Indonesia.
2. Mencegah dikeluarkannya hasil perkebunan milik Belanda.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan bangsa asing.
4. Menghancurkan perekonomian nasional.
Blokade ekonomi yang dilakukan Belanda ini bikin keadaan ekonomi makin buruk dan kekurangan barang impor.
Nah, itulah penjelasan kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: 5 Akibat Jika Kegiatan Ekonomi Tidak Berjalan dengan Baik, Materi Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan negara merdeka? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR