Bobo.id - Pada materi IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang berbagai kebijakan Belanda di negara Indonesia.
Seperti kita tahu, Belanda adalah salah satu negara barat yang cukup lama menduduki dan menjajah Indonesia.
Hal inilah yang membuat kolonialisme Belanda jadi peristiwa penjajahan yang selalu melekat dalam sejarah Indonesia.
Tak hanya berlangsung lama, praktik kolonialisme Belanda juga menimbulkan banyak dampak yang merugikan.
Mulai dari banyak warga yang jatuh sakit, kelaparan, meninggal dunia, hingga angka kemiskinan yang meningkat.
Dampak merugikan itu terjadi karena adanya kebijakan-kebijakan Belanda yang sangat merugikan Indonesia.
Beberapa kebijakan Belanda yang diterapkan di Indonesia hanya mementingkan kepentingan bangsa Belanda.
Ini memberi dampak negatif pada masyarakat. Kebijakan Belanda yang merugikan bangsa Indonesia, antara lain:
Berikut penjelasannya:
Untuk menguasai perdagangan Indonesia, Belanda melakukan aksi monopoli perdagangan di Indonesia.
Baca Juga: Sebutkan 3 Dampak Positif Adanya Politik Etis pada Masa Penjajahan, Materi IPS
Monopoli perdagangan adalah kondisi pasar dengan hanya satu penjual yang jadi penguasa menyediakan barang/jasa.
Untuk melancarkan aksi monopoli, Belanda membentuk persekutuan dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Persekutuan dagang itu melakukan tindakan monopoli yang merugikan Indonesia sebagai bangsa jajahannya.
Beberapa peraturan yang diterapkan oleh VOC untuk melancarkan aksi monopoli di Indonesia, antara lain:
Selain aksi monopoli oleh VOC, Belanda juga menerapkan kebijakan sistem tanam paksa di Indonesia. Apa itu?
Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat menanam tanaman ekspor di bawah paksaan penjajah.
Kebijakan tanam paksa memiliki beberapa ketentuan yang memberatkan rakyat. Praktiknya pun banyak penyelewengan.
Hal ini membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk dan banyak meninggal kelaparan karena kurang gizi.
Aturan pokok tanam paksa yang dibuat oleh Belanda untuk diterapkan oleh masyarakat Indonesia, yakni:
Baca Juga: Bagaimana Upaya Daendels untuk Mempertahankan Pulau Jawa? Materi IPS
Awalnya, sistem sewa tanah adalah kebijakan Inggris. Namun, sistem ini juga diadopsi oleh pemerintah Belanda.
Yap, sistem sewa tanah ini dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang baru, Buyskes dan Van Der Capellen.
Hal ini karena sistem sewa tanah dianggap bisa mengembangkan sistem ekonomi di Hindia Belanda, teman-teman.
Kebijakan berisi tentang keharusan rakyat menyewa tanah dan membayar pajak pada pemerintah sebagai pemilik tanah.
Tak hanya itu, hasil pertanian pun langsung dipungut oleh pemerintah tanpa adanya bupati sebagai perantara.
Saat masa kolonial, Belanda melakukan kerja paksa yang membuat rakyat sengsara. Kebijakan itu disebut kerja rodi.
Kebijakan ini berlangsung semasa pemerintahan Willems Daendels, di bawah kekuasaan Raja Louis Napoleon.
Dalam kerja rodi, rakyat dipaksa membuat jalan dari Anyer-Panarukan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer.
Jalan ini dibangun dengan tujuan sebagai sarana pemerintah Belanda untuk mengangkut hasil Bumi.
Kerja rodi ini dilaksanakan setelah Belanda kehabisan biaya untuk membayar tentara dan pekerja profesional.
Hal ini membuat para pekerja dari Indonesia tidak dibayar, bahkan mendapat tindakan di luar batas perikemanusiaan.
Nah, itulah kebijakan-kebijakan Belanda yang merugikan bangsa Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Sistem Kerja Paksa atau Kerja Rodi dan Dampaknya, Materi IPS
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
----
Kuis! |
Apa dampak kebijakan Belanda yang merugikan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR