Pemerintah Indonesia membubarkan Uni Indonesia-Belanda untuk melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
Dampak dari pelaksanaan Finansial Ekonomi (Finek) ini adalah banyak pengusaha Belanda menjual perusahaannya.
Sementara itu, pengusaha pribumi masih belum mampu untuk mengambil alih perusahaan Belanda yang besar.
Nasionalisasi perusahaan asing dilakukan dengan pencabutan hak milik Belanda atau hak milik asing, teman-teman.
Setelah itu, hak milik asing yang sudah dicabut itu diambil alih sebagai milik pemerintah Republik Indonesia.
Berkat kebijakan ini, perusahaan nasional dengan dukungan dari pemerintah mulai mengisi celah dalam pasar.
Hal ini tentu jadi langkah awal yang baik meskipun masih belum mampu hasilkan produk dengan lebih baik.
Nah, itulah upaya pemerintah memperbaiki kondisi ekonomi di masa demokrasi parlementer. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Apa Saja yang Termasuk Sumber-Sumber Devisa Negara? Materi IPS
----
Kuis! |
Apa permasalahan jangka pendek demokrasi parlementer? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR