Sementara Bulan dimiringkan sebesar 5,1 derajat terhadap ekliptika, sehingga Bulan terbit dan terbenam dalam kisaran 57 derajat pada waktu tertentu.
Inilah yang menyebabkan Bulan terkadang dapat terbit dan terbenam pada titik-titik cakrawala yang lebih jauh ke utara dan selatan, dibanding Matahari.
Fenomena major lunar standstill yang juga disebut lunistice, terjadi ketika kemiringan Bumi dan Bulan berada pada titik maksimum, teman-teman.
Selama periode tersebut, Bulan terbit di titik tertinggi di timur laut, dan terbenam di titik tertinggi di barat laut.
Sekaligus dapat terbit di titik paling tenggara dan terbenam di titik paling barat daya.
Adakah pengaruhnya bagi Bulan? Yap, pada periode fenomena lunistice, waktu durasi Bulan berada di langit malam akan berubah.
Bulan yang terbit paling jauh di timur laut naik lebih tinggi dan berada di langit lebih lama.
Kapan fenomena ini akan terjadi? Menurut perkiraan astronomi, lunistice akan terjadi bersamaan dengan fenomena ekuinoks bulan September 2024 dan Maret 2025.
Namun, pada tanggal 21 Juni 2024 mendatang, Strawberry Moon purnama akan terbit dan terbenam di titik paling timur laut dan barat laut.
Mengenal Strawberry Moon
Bulan Purnama Stroberi atau Full Strawberry Moon, merupakan bulan purnama yang terjadi pada bulan Juni.
Baca Juga: Astronaut Temukan Pemandangan Aurora Hijau di Belakang Starliner, Apa Itu?
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR