Presipitasi bisa terjadi akibat pendinginan dan penambahan uap air sehingga air membuat awan sampai titik jenuh.
Semakin banyak uap air yang terbentuk, maka tetesan air hujan yang turun pun akan semakin banyak pula.
Air ini tidak hanya turun dalam bentuk hujan. Di beberapa tempat seperti Eropa, air bisa turun berbentuk salju.
Ini karena pada saat musim dingin di sana, uap air akan terkondensasi menjadi sejumlah es yang padat.
Kristal es kemudian menyerap dan membekukan uap air di sekitarnya jadi kristal salju yang jatuh ke Bumi.
Proses terakhir yang terjadi dalam siklus air adalah proses infiltrasi. Tahap ini sering disebut dengan penyerapan.
Air hujan yang turun akan jatuh ke permukaan Bumi. Air hujan itu akan mengalir ke sungai, danau, laut, hingga samudra.
Air yang turun ke permukaan ini akan terserap ke tanah, bahkan juga bisa diserap oleh berbagai tumbuhan.
Laju infiltrasi biasanya berbeda-beda bergantung pada jenis tanah, kondisi geografis, dan jumlah air di permukaan.
Tanah yang tidak bisa menyerap air dengan baik bisa memicu terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Bagian Siklus Air, Apa yang Dimaksud dengan Evaporasi?
Air yang terserap jauh ke dalam tanah jadi sulit dijangkau manusia sehingga membuat kekeringan dan kesulitan air.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR