Bobo.id - Teman-teman tentu tidak asing dengan citah. Yap, hewan buas yang bisa berlari dengan sangat cepat.
Citah atau acinonyx jubatus kerap disandingkan dengan singa dan macan tutul sebagai hewan predator.
Citah sering disandingkan dengan dua hewan itu karena juga dianggap sebagai kucing besar atau genus Panthera.
Padahal, sebenarnya citah tidak termasuk dalam kelompok kucing besar, seperti singa dan macan tutul.
Ini karena citah memiliki karakteristik yang membuatnya sangat berbeda dengan kucing besar lain.
Citah Tidak Bisa Mengaum
Perbedaan pertama antara citah dengan kelompok kucing besar lain adalah karena ia tidak bisa mengaum.
Padahal, sebagai informasi, semua kucing besar, kecuali macan tutul salju, bisa membuat suara auman, lo.
Citah tidak bisa mengaum dan justru lebih terdengar membuat suara mengeong seperti kucing rumahan.
Bersumber dari Animalia, bunyi-bunyian seperti dengkur dan desisan juga kerap terdengar dari citah.
Tidak Pernah Berburu di Malam Hari
Baca Juga: Meluncur Secepat 109,44 Km/Jam, Inilah Hewan Perenang Tercepat di Dunia
Kelompok kucing besar umumnya memiliki kebiasaan mencari makan yang sama, yakni berburu di malam hari.
Misalnya, singa. Ia berburu dalam kawanan di malam hari dengan penglihatan malamnya yang sangat baik.
Meski hidup berdampingan dengan singa dan macan tutup, citah tetap punya waktu berburu yang berbeda.
Citah adalah hewan karnivora diurnal. Artinya, ia lebih sering berburu di pagi hari serta menjelang senja.
Ketika citah sudah menangkap mangsanya, maka citah akan memakannya dengan gerakan sangat cepat.
Hal ini dilakukan untuk mencegah makanan buruannya direbut oleh predator, seperti singa dan macan tutul.
Memiliki Bentuk Tubuh yang Berbeda
Kalau diperhatikan dengan seksama, bentuk tubuh citah ini sebenarnya berbeda dengan kucing besar lain.
Citah sangat mudah dikenali dari kakinya yang tampak panjang dibandingkan dengan tubuhnya yang ramping.
Selain itu, citah memiliki tulang tengkorak yang pendek membulat. Begitu pun dengan bagian tulang telinganya.
Tulang belakang citah juga sangat elastis sehingga bisa membuat citah bisa berlari dengan sangat cepat.
Baca Juga: Bisa Terbang Secepat 320 Km/Jam, Inilah Hewan Tercepat di Udara
O iya, dibandingkan kelompok kucing besar, citah punya lubang hidung besar untuk mengambil banyak oksigen.
Cakar Citah Tidak Bisa Ditarik
Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh spesies kucing besar adalah cakar yang bisa ditarik ke dalam.
Perlu diketahui, cakar pada kucing berfungsi untuk mencengkeram mangsa dan menakuti lawan saat diserang.
Di luar kondisi itu, kucing besar tak terlalu butuh cakarnya sehingga cakarnya bisa ditarik kembali ke dalam.
Nah, ternyata, citah memiliki cakar yang tidak bisa ditarik sempurna atau disebut semi-retractable claws.
Keberadaan cakar bisa bikin pijakan ke tanah makin kuat sehingga citah tak mudah tergelincir saat berlari.
Individu Citah Mirip secara Genetik
Tahukah teman-teman? Ternyata, citah sebenarnya masuk dalam sub-famili Felinae atau kucing kecil, lo.
Uniknya, citah bahkan lebih dekat secara kekerabatan dengan kucing rumah daripada dengan macan tutul.
Tak hanya itu, dari sisi genetik, citah jufa memiliki karakteristik khusus yang membuatnya berbeda dari kucing besar.
Baca Juga: Citah, Macan Tutul, dan Jaguar Termasuk Keluarga Kucing Besar, Ketahui Perbedaan Ketiganya, yuk!
Sebab, citah memiliki susunan genetik yang sama. Yap, variasai genetik di antara populasi citah sangat rendah.
Rendahnya variasi genetik pada citah diketahui disebabkan adanya bencana alam hingga citah hampir punah.
Nah, itulah penjelasan tentang citah yang ternyata bukan bagian dari kelompok kucing besar. Semoga bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa saja hewan yang termasuk kucing besar? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Hak dan Kewajiban dalam Cerita 'Menjadi Anak yang Disiplin', Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR