Nah, cara kalor atau panas Matahari bisa sampai ke Bumi adalah dengan proses radiasi. Hmm, apa itu, Bo?
Sebagai informasi, proses radiasi ini bisa terjadi tanpa perlu melalui zat perantara, yang dalam hal ini adalah udara.
Contoh perpindahan kalor secara radiasi selain Matahari adalah pada waktu kita mengadakan kegiatan kemah.
Pada malam hari yang dingin, sebuah perkemahan pasti menyalakan api unggun agar tubuh kita bisa jadi hangat.
Yap, saat berada di dekat api unggun, badan terasa hangat karena kalor api unggun berpindah ke tubuh kita.
Meski di sekitar ada udara yang bisa memindahkan kalor secara konveksi, udara adalah penghantar kalor yang buruk.
Dalam peristiwa radiasi Matahari yang bisa sampai ke Bumi, kalor itu berpindah dalam bentuk cahaya, teman-teman.
Karena cahaya bisa merambat di ruang hampa udara, kalor dari Matahari pun bisa berambat di ruang hampa.
O iya, jarak Matahari 150 juta km dari Bumi. Dengan jarak itu, cahaya Matahari bergerak sekitar 99 km per detik.
Ini artinya, cahaya yang dihasilkan Matahari butuh waktu sekitar 8 waktu untuk sampai ke permukaan Bumi kita.
Nah, itulah penjelasan tentang cara Matahari bisa menyala di ruang hampa udara. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Selalu Pancarkan Sinarnya Setiap Hari, Dari Mana Energi Matahari Berasal?
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR