Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu perasaan bahagia yang kita rasakan juga dipengaruhi oleh hormon, lo.
Hormon adalah pembawa pesan kimia tubuh, yang berfungsi untuk membawa informasi dan instruksi dari satu sel ke sel yang lain.
Sistem hormon bekerja dengan berkolaborasi dengan sistem saraf manusia.
Adapun kelenjar utama yang membentuk sistem endokrin yaitu hipotalamus, kelenjar di bawah otak, tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis, dan pankreas.
Hormon memiliki banyak fungsi untuk tubuh, termasuk mengendalikan suasana hati.
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu menemukan fakta menarik mengapa serotonin disebut hormon bahagia.
Yuk, cari tahu!
Hormon Serotonin
Bersumber dari National Geographic, serotonin berdampak pada hampir setiap sistem dalam tubuh manusia.
Secara umum, serotonin dapat berperan dalam suasana hati, tidur, pembelajaran, memori, pencernaan, dan sebagainya.
Serotonin adalah neurotransmitter, bahan kimia dalam sistem saraf pusat yang digunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain.
Baca Juga: 5 Makanan yang Membuat Kita Merasa Bahagia, Apa yang Pernah Coba?
Di luar otak dan sumsum tulang belakang, serotonin dapat bertindak sebagai hormon.
Serotonin diproduksi di otak dan usus. Di batang otak, sekelompok neuron yang disebut nukleus raphe mengambil asam amino esensial triptofan yang diubah menjadi serotonin.
Hanya sebagian kecil serotonin tubuh yang dibuat di batang otak, sementara sekitar 95 persen dibuat oleh sel khusus yang melapisi usus yaitu sel enterochromaffin.
Bahkan, sel kulit, sel paru-paru, dan sel yang terlibat dalam proses pengecapan juga menghasilkan sejumlah kecil serotonin.
Kenapa disebut Hormon Bahagia?
Sudah sejak lama, para ilmuwan menemukan bahwa serotonin berperan dalam mengatur suasa hati.
Ini diketahui karena zat kimia yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang biasanya digunakan sebagai obat stres.
Ada beragam bukti menunjukkan neuron di otak yang terlibat dalam suasana hati dan kognisi memiliki reseptor serotonin.
Ketika kadar serotonin di dalam tubuh normal, maka kita akan lebih tenang, fokus, bahagia, dan stabil secara emosional.
Sebaliknya, kekurangan kadar serotonin dapat menyebabkan sedih, cemas, hingga stres berlebihan.
Serotonin juga dapat mengatur dan menjaga kualitas tidur, karena dapat membantu produksi melatonin yang mengatur pola tidur manusia.
Baca Juga: Apa Perbedaan antara Sistem Saraf dan Sistem Hormon dalam Tubuh Manusia?
Lalu, bagaimana cara kita menjaga kadar serotonin tetap normal? Berikut ini cara sederhana yang bisa dilakukan.
- Terpapar sinar matahari.
- Mengonsumsi makanan mengandung vitamin B6, vitamin D, dan omega-3.
- Berolahraga secara rutin.
- Berlibur atau bertamasya di alam.
----
Kuis! |
Apa itu hormon? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR