Bobo.id - Ketika melihat langit malam, teman-teman pasti melihat banyak objek dengan cahaya kelap-kelip. Yap, bintang!
Bintang adalah salah satu objek antariksa yang bisa memancarkan cahayanya sendiri dan menyinari langit malam di Bumi.
Sama seperti manusia, bintang di langit malam itu ternyata juga mengalami fase hidup. Mereka bisa lahir dan juga mati.
Ada beberapa bintang yang ukurannya sangat besar mengalami proses kematian dengan runtuh dan meledak dalam supernova.
Inti dari runtuhnya bintang raksasa tidak bisa bertahan oleh tekanan gravitasinya. Hal ini bikin bintang neutron terbentuk.
Bersumber dari Info Astronomy, bintang neutron ini juga kerap disebut dengan julukan "bintang zombie", teman-teman.
Asal-Usul Bintang Neutron
Tahukah teman-teman? Ternyata, jenis bintang neutron ini baru pertama kali ditemukan pada tahun 1967, lo.
Saat ini, bintang neutron telah diklasifikasikan sebagai bintang terkecil dan terpadat yang ada di alam semesta.
Meski begitu, para astrofisikawan tidak bisa menentukan seberapa padat bintang neutron ini bisa terbentuk.
Sampai akhirnya, sebuah makalah ilmiah yang muncul di The Astrophysical Journal berhasil menjelaskan rinci.
Baca Juga: Berapa Batas Massa Kerdil Putih Agar Tak Alami Supernova? Ini Faktanya
Dari hasil penelitian itu, bintang neutron memiliki radius 12 kilometer dan kepadatan sekitar 1,4 massa Matahari.
Dengan ukuran itu, bintang neutron sudah bisa menghadirkan medan gravitasi yang serupa lubang hitam. Wow!
Namun, ternyata ada bintang neutron yang lebih besar lagi. Bintang itu dikatalogkan sebagai PSR J0348 + 0432.
Diperkirakan, massanya mencapai 2,01 kali massa Matahari. Uniknya, diameternya hanya seluas Kota Jakarta, lo.
O iya, bintang neutron juga mengeluarkan cahaya yang tidak terlalu terang alias redup sehingga sulit diamati langsung.
Apakah Bintang Neutron Bisa Tumbuh Besar?
Seperti Bobo sebutkan tadi, bintang neutron mampu menghasilkan medan gravitasi yang kuat seperti lubang hitam.
Hal ini membuat para ilmuwan penasaran, apakah massa bintang neutron bisa terus tumbuh seperti lubang hitam.
Karena sulit diamati, ilmuwan menemukan bintang neutron dengan denyutan sinyal radio yang dipancarkannya.
Hasilnya, ternyata bintang neutron tidak bisa tumbuh besar seperti lubang hitam. Ia punya batas atau limit, lo.
Berdasarkan perhitungan, bintang neutron hanya bisa tumbuh hingga massa sekitar 2,16 kali massa Matahari, nih.
Baca Juga: Benarkah Galaksi Bimasakti Pernah Mati dan Hidup Kembali? Ini Faktanya
Jadi, secara teori, tak ada bintang neutron di alam semesta yang massanya melebihi 2,16 kali massa Matahari kita.
Bintang Neutron Berputar Super Cepat
Tidak hanya Bumi yang berputar pada porosnya, ternyata bintang neutron juga melakukan rotasi, teman-teman.
Diketahui, bintang neutron bisa berotasi sekitar 600 putaran per detik. Padahal, Bumi saja butuh waktu 24 jam.
Ini artinya, rotasi ini termasuk sangat cepat untuk objek padat bermassa besar seperti bintang neutron ini, lo.
Bahkan, jika bintang neutron punya pendamping (bintang biasa), ia bisa berotasi lebih sepuluh kali lebih cepat. Wow!
Hmm, lalu bagaimana bisa bintang biasa bikin bintang neutron berotasi sangat cepat? Prosesnya dinamai akresi.
Selama masa hidup satu miliar tahun bintang neutron, ia berevolusi dengan bintang pendamping (bintang biasa).
Sampai akhirnya, lama kelamaan, lapisan luar bintang biasa tadi merasakan tarikan gravitasi bintang neutron.
Kemudian, gas dari bintang pendamping itu kemudian dihisap bintang neutron dan jadi energi untuk berotasi.
Nah, itulah penjelasan tentang besarnya bintang neutron bisa terbentuk di ruang angkasa. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Ada Planet yang Mengitari Dua Bintang, Seperti Apa Bentuk Jalur Orbitnya?
----
Kuis! |
Sejak kapan bintang neutron ditemukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR