Bobo.id - Apakah teman-teman tahu planet Bumi berada di mana? Yap, planet Bumi berada di galaksi Bimasakti.
Galaksi adalah bagian dari alam semesta yang di dalamnya terdiri dari banyak bintang, awan, debu, maupun gas.
Sama seperti bintang, ternyata galaksi juga mengalami fase kehidupan. Yap, galaksi alami fase hidup dan mati, lo.
Anggapan sebuah galaksi hidup dan mati itu tergantung pada tingkat pembentukan bintang yang ada di dalamnya.
Menariknya, galaksi Bimasakti dikabarkan pernah mati. Namun, galaksi Bimasakti ini hidup kembali. Kok bisa?
Fase Hidup dan Mati Sebuah Galaksi
Perlu diketahui, di alam semesta kita ini ada banyak sekali galaksi. Diperkirakan, ada 100 miliar galaksi. Banyak, ya!
Dari sekian banyaknya galaksi di alam semesta, tidak semua umurnya sama. Ada galaksi muda dan galaksi yang tua.
Galaksi muda terang cenderung mampu membentuk bintang dengan sangat cepat. Yap, ia termasuk galaksi aktif.
Sementara itu, galaksi yang lebih tua dan lebih masif cenderung sulit untuk membentuk bintang, teman-teman.
Hal inilah yang kemudian membuat galaksi dengan kondisi ini sering digambarkan sebagai galaksi merah dan mati.
Baca Juga: Ada Bintang Pelari yang Bergerak Cepat di Galaksi, dari Mana Asalnya?
Uniknya, galaksi juga bisa 'kembali dari kematian' jika mereka bisa memiliki cukup material baru untuk kembali aktif.
Bersumber dari Info Astronomy, tampaknya Bimasakti adalah salah satu dari galaksi yang dilahirkan kembali, lo.
Hal ini terungkap melalui studi yang dilakukan oleh Masafumi Noguchi dan rekannya dari Universitas Tohoku, Jepang.
Studi yang diterbitkan di jurnal Nature ini berfokus pada komposisi kimia pada bintang-bintang di galaksi kita ini.
Bintang di Galaksi Bimasakti
Menurut perhitungan Noguchi, bintang di galaksi Bimasakti terbentuk dalam 2 generasi, dipisahkan selama 5 miliar tahun.
Bintang-bintang pertama di galaksi Bimasakti terbentuk ketika gas intergalaksi dingin mulai mengalir ke Bimasakti.
Generasi bintang pertama itu lalu berakhir sebagai supernova, yang akhirnya memiliki dua konsekuensi. Apa itu?
Pertama, supernova itu hasilkan unsur berat, menyebar di ruang angkasa, memperkaya gas, dan mengubah komposisi.
Kedua, panas. Supernova tadi ciptakan gelombang listrik kuat yang menaikkan suhu gas antarbintang itu, teman-teman.
Panas inilah yang menghambat pembentukan bintang di Bimasakti. Sebab, pembentukan bintang butuh suhu dingin.
Baca Juga: Mengapa Sebuah Galaksi Bisa Memiliki Lengan Spiral? Ini Penjelasannya
Model Noguchi ini secara khusus menyoroti bagaimana berbagia jenis supernova melepaskan unsur kimianya.
Supernova bintang generasi pertama di Bimasakti dikenal sebagai supernova tipe II yang kaya akan unsur alfa, seperti oksigen.
Hal ini menjelaskan mengapa generasi yang lebih tua di Bimasakti saat ini memang lebih kaya dengan elemen-elemen ini.
Sementara supernova tipe II merupakan jenis supernova yang berasal dari bintang masif sehingga terjadi begitu cepat.
Karena memanas, pembentukan bintang terhenti. Sampai akhirnya, supernova tipe I meledak dan melepaskan unsur besi.
Bintang generasi kedua yang lebih kaya zat besi ini pun mulai terbentuk. Nah, Matahari kita adalah salah satunya.
Bersumber dari Info Astronomy, meledaknya supernova tipe I ini berasal dari bintang yang tidak terlalu masif.
Peristiwa ini pun membuat galaksi Bimasakti seperti terlahir kembali dan aktif lagi membentuk bintang baru.
Para astronom memperkirakan bahwa galaksi Andromeda juga pernah mati dan hidup kembali seperti Bimasakti, lo.
Untuk itu, observasi lanjutan masih diperlukan untuk lebih jauh mengetahui bagaimana proses galaksi itu berevolusi.
Nah, itulah penjelasan tentang galaksi Bimasakti yang dulu pernah mati dan hidup kembali. Semoga bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: Bisakah Galaksi Berubah Bentuk Karena Pembentukan Bintang? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan galaksi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR