Bobo.id - Saat sedang melihat langit malam, kita akan melihat ada banyak sekali bintang yang berkelap-kelip.
Selama semalaman, bintang terus terlihat ada di langit yang sama. Padahal, sebenarnya bintang itu bergerak!
Bersumber dari Info Astronomy, sebagian besar bintang di galaksi Bimasakti bergerak dengan kecepatan teratur.
Meski begitu, ada juga beberapa bintang yang dikenal sebagai pelari. Sebab, ia bergerak sangat cepat!
Bintang yang disebut bintang pelari itu berlari lebih cepat dari kecepatan gerak bintang lain di suatu galaksi,
Bintang Pelari di Bimasakti
Bintang di galaksi Bimasakti bergerak di orbitnya mengitari pusat galaksi dengan kecepatan yang teratur.
Namun, para astronom mengidentifikasi ada bintang di Bimasakti yang bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan.
Para astronom menyebut bintang itu sebagai bintang pelari. Kira-kira, bagaimana bintang pelari itu terbentuk?
Pertama, bintang pelari berasal dari sistem bintang biner, yakni sistem dua bintang yang saling mengorbit.
Ketika kedua bintang itu saling mendekati satu sama lain, perjumpaan itu dapat mengganggu kedua sistem.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Bintang saat Tabrakan Galaksi? Ini Penjelasannya
Hal ini membuat salah satu bintangnya ditendang atau dikeluarkan dengan kecepatan yang sangat tinggi, lo.
Kedua, bintang pelari juga bisa muncul akibat dari peristiwa ledakan supernova dalam sistem bintang biner.
Ledakan bintang yang kuat bisa mendorong bintang yang tidak meledak bergerak menjauh dengan cepat.
Salah satu bintang pelari di Bimasakti adalah GD 50, bintang katai putih bermassa lebih rendah dari Matahari.
GD 50 terletak di arah rasi bintang Eridanus. Namun, bintang ini bergerak cepat seperti gugus bintang Pleiades.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa bintang GD 50 memiliki usia yang mirip dengan bintang di gugus Pleiades.
Diperkirakan, GD 50 lahir di gugus bintang Pleiades, terlempar keluar, sehingga kini menjadi bintang pelari.
Contoh lain dari bintang pelari yang ada di Bimasakti adalah bintang AE Aurigae, 53 Arieti.s, dan Mu Columbae.
Mereka sema bergerak menjauh satu sama lain dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per detik. Cepat, ya!
O iya, sebagai perbandingan, Matahari kita bergerak mengitari pusat Bimasakti hanya sekitar 20 km per detik.
Bintang Pelari di Galaksi Lain
Baca Juga: Bagaimana Nasib Rasi Bintang Ketika Ada Bintang Meledak? Ini Faktanya
Semua bintang yang Bobo sebutkan adalah bintang milik galaksi Bimasakti. Adakah bintang pelari di galaksi lain?
Jawabannya ada. Baru-baru ini, astronom berhasil menemukan bintang pelari di galaksi tetangga, Awan Magellan Kecil.
Sekelompok astronom ini berhasil mempelajari bintang pelari yang dikatalogkan sebagai J01020100-7122208.
Bintang ini ditemukan bergerak dengan kecepatan 480.000 kilometer per jam dan sudah ada sejak 10 juta tahun.
Saat ini, bintang itu telah berada di luar AMK dan kemungkinan sudah berada jauh dari tempat bintang terbentuk.
Bersumber dari Info Astronomy, hal yang tidak biasa dari bintang di AMK ini adalah ukurannya. Kenapa, Bo?
Tidak seperti GD 50 yang merupakan kerdil putih, bintang J01020100-7122208 ini adalah super raksasa kuning.
Artinya, bintang itu berada dalam fase kehidupan yang sangat singkat, usianya hanya 10.000 hingga 100.000 tahun.
Bintang ini diperkirakan telah berumur 10 juta tahun dan memiliki massa setidaknya 9 kali massa Matahari kita.
Ia mungkin berasal dari sistem biner sebelum akhirnya terlempar keluar ketika bintang pendampingnya meledak.
Nah, itulah informasi tentang bintang pelari yang ada di alam semesta. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya!
Baca Juga: Selain Bintang, Apa Saja Benda Langit yang Bisa Dilihat Tanpa Alat Optik?
----
Kuis! |
Bagaimana umumnya bintang bergerak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR