Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar bahwa aurora tidak bisa terlihat saat bulan sedang dalam fase purnama?
Sebagai salah satu fenomena langit, aurora tentu bisa dijelaskan dengan ilmu sains.
Namun, ada beberapa kesalahan informasi tentang aurora yang membingungkan banyak orang, termasuk informasi di atas.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman belajar bersama tentang fenomena aurora.
Yuk, cari tahu fakta ilmiahnya dari artikel ini!
Tidak Berhubungan dengan Bulan
Bersumber dari space.com, fenomena aurora bisa terlihat jelas selama semua fase atau siklus bulan.
Aurora adalah fenomena yang terjadi ketika Matahari mengalami letusan hingga mengeluarkan partikel bermuatan, tidak berhubungan dengan bulan.
Namun, terlalu banyak informasi yang salah mengatakan bahwa cahaya bulan purnama dapat membuat aurora tampak lebih redup.
Faktanya, cahaya bulan justru dapat memperindah pemandangan aurora.
Sebab, cahaya dari bulan yang terang menerangi sekeliling, dan memungkinkan kita melihat aurora di atas langit.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kemiripan Baru dari Planet Venus dan Bumi, Apa Saja?
Banyak fotografer yang berhasil mengabadikan potret aurora bersamaan dengan aurora, menghasilkan foto yang luar biasa.
Benarkah Aurora Jarang Terjadi?
Ada informasi yang tersebar dan mengatakan bahwa aurora hanya terjadi pada pertengahan musim dingin.
Ini adalah kesalahpahaman yang sering terdengar. Padahal, aurora hadir 365 hari per tahun, 24 jam sehari.
Yap, aurora tidak memiliki waktu khusus untuk dapat terlihat.
Aurora lebih tampak jelas dan indah ketika kondisi langit sedap gelap. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun, tanpa harus menunggu musim dingin.
Namun, beberapa aurora paling kuat biasanya terjadi sekitar ekuinoks musim semi dan musim gugur, dua waktu terpanas sepanjang musim aurora.
Itulah penjelasannya, teman-teman.
Kenapa Hanya Tampak di Kutub?
Meski berbeda-beda warnanya, aurora hanya dapat dilihat dengan jelas di bumi bagian utara dan selatan.
Maka dari itu, dikenal dua jenis aurora yang bernama aurora borealis dan aurora australis.
Baca Juga: Ada Planet yang Mengitari Dua Bintang, Seperti Apa Bentuk Jalur Orbitnya?
Aurora borealis terjadi di Kutub Utara, sedangkan aurora australis terjadi di Benua Australia, teman-teman. Kenapa hanya terlihat di kutub?
Cahaya Matahari secara konstan meniupkan partikel-partikel kecil ke segala arah, yang disebut angin Matahari.
Angin Matahari bukan terbuat dari udara, melainkan dari hidrogen yang bertiup dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.
Kecepatan angin Matahari diketahui seribu kali lebih cepat daripada angin topan di Bumi.
Angin Matahari yang kencang ini kemudian bertiup ke Bumi, namun tidak dapat dirasakan manusia karena terdapat medan magnet.
Adanya medan magnet Bumi menyebabkan planet kita terlindungi dari angin Matahari.
Namun, perlindungan dari medan magnet Bumi ini benar-benar sempurna, sebab sedikit angin Matahari tetap menabrak atmosfer Bumi di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Tabrakan antara partikel angin Matahari dengan atmosfer di Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi cahaya indah yang disebut aurora.
----
Kuis! |
Apa penyebab aurora? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR