Bobo.id - Saat ini, masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan virus berbahaya, yakni Monkeypox (Mpox).
Awalnya, orang-orang yang terkena virus Monkeypox ini adalah mereka yang tinggal di wilayah Afrika.
Yap, sekitar bulan Juni-Juli 2024 lalu, ditemukan beberapa kasus Mpox dengan kemunculan varian baru.
Varian baru Mpox ini disebut lebih berbahaya dari varian pertamanya. Penularannya pun juga lebih cepat, lo.
Oleh karena itu, pada tanggal 14 Agustus 2024, WHO menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat global.
Hal ini bertujuan agar semua orang fokus untuk melakukan pencegahan pada Mpox, termasuk anak-anak.
Hmm, memangnya anak-anak bisa terkena virus Monkeypox ini, Bo? Simak informasi berikut ini, yuk!
Bisakah Anak-Anak Terkena Mpox?
Meskipun kasus yang lebih sering dilaporkan adalah pada orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa mengalaminya.
Sebab, virus Monkeypox bisa menular lewat kontak langsung dengan cairan tubuh, luka, dan benda terkontaminasi.
Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui droplet saluran pernapasan, terutama dalam kontak yang dekat.
Baca Juga: Bahaya dan Harus Diwaspadai, Ini Gejala dan Penularan Virus Mpox
Ini artinya, anak-anak bisa terkena Mpox jika mereka memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi Mpox.
Anak-anak yang terpapar virus ini, terutama yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, berisiko terkena infeksi.
Bahkan, kalau sampai anak-anak terkena Mpox, gejalanya bisa lebih berat daripada remaja dan orang dewasa, lo.
Gejala Mpox pada anak-anak meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemas, dan munculnya ruam pada kulit.
Selain itu, pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di bawah dagu, bawah rahang, dan leher bisa terjadi.
Karena kasus Mpox pada anak cukup jarang, kalau ada gejala yang muncul, coba segera hubungi dokter terkait.
Pencegahan Mpox pada Anak
Pencegahan Mpox pada anak melibatkan beberapa langkah penting untuk mengurangi risiko infeksi.
Berikut ini Bobo punya beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan untuk cegah Mpox pada anak, antara lain:
- Menghindari kontak dengan orang yang terdeteksi.
- Membiasakan untuk mencuci tangan dengan benar.
Baca Juga: Sedang jadi Perhatian Dunia, Bagaimana Cara Virus Mpox Menyebar?
- Menghindari kontak dengan hewan liar.
- Menggunakan masker dan menjaga jarak.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Makan makanan sehat.
Perkembangan Mpox di Indonesia
Untuk Indonesia, saat ini telah dilaporkan sebanyak 88 kasus konfirmasi Mpox dari tahun 2022 hingga tahun 2024.
Bersumber dari Kementerian Kesehatan, kasus Mpox terakhir dilaporkan pada tanggal 4 Juni 2024, teman-teman.
Nah, hingga 22 Agustus 2024 kemarin, seluruh kasus konfirmasi (88 kasus) sudah dinyatakan sembuh, nih.
Berdasarkan hasil pemeriksaan genomic sequencing, semua kasus Mpox disebabkan oleh clade IIb.
Hingga saat ini, belum ada penemuan kasus Mpox dengan clade Ib yang merupakan varian baru Mpox.
Meski begitu, kita tetap harus jaga diri agar tidak tertular virus Monkeypox dengan menerapkan pola hidup sehat.
Nah, itulah penjelasan tentang virus Monkeypox yang bisa menjangkit anak-anak. Tetap jaga diri dan kesehatan, ya!
Baca Juga: Berapa Lama Waktu Penyembuhan Cacar Monyet? Ini Penjelasan dan Gejalanya
----
Kuis! |
Kapan WHO menetapkan Mpox sebagai darurat global? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Kemkes RI |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR