Bobo.id - Penyakit cacar monyet atau dikenal juga dengan nama Mpox atau monkeypox merupakan penyakit menular yang sedang marak terjadi.
Dikutip dari Kompas.com, penyakit cacar monyet ini juga sedang sangat diperhatikan di Indonesia karena banyaknya sebaran penyakit ini di seluruh negeri.
Bahkan menurut data dari Kementerian Kesehatan jumlah kasus Mpox yang tercatat hingga 17 Agustus 2023 sudah mencapai 88 kasus.
Penyebaran pun terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Kepulauan Riau.
Dengan jumlah penyebaran itu, penting bagi masyarakat termasuk teman-teman untuk mengenal penyakit ini.
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox atau mpox yang termasuk jenis penyakit zoonosis.
Jadi, penyakit ini sebenarnya berasal dari hewan yang kemudian ditularkan pada manusia.
Meski begitu, penularan penyakit ini juga bias terjadi dari manusia ke manusia, lo.
Agar teman-teman lebih waspada, berikut akan dijelaskan gejala dan penyebaran dari virus mpox ini.
Gejala Virus Mpox
Penyakit dari virus mpox ini bisa dikenali dari beberapa tanda dan gejala, seperti berikut ini.
Baca Juga: Mengapa Asam Lambung Sering Naik di Malam Hari? Ini 5 Penyebabnya
Gejala dari penyakit ini memang bisa berbeda-beda sesuai dengan ketahanan imun dari setiap orang.
Seseorang dengan imun rendah bisa mengalami gejala yang lebih berat hingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, orang yang berisiko lebih tinggi mengalami gejala berat hingga komplikasi karena penyakit ini adalah orang yang hamil, anak-anak, hingga orang dengan penyakit kekebalan tubuh.
Berikut beberapa gejala yang muncul dari serangan virus mpox.
Dari beragam gejala itu, gejala ruam bisa terjadi satu hingga tiga hari gejala demam muncul.
Selain itu, ruam bisa muncul seperti bintik merah mirip cacar, melepuh berisi cairan bening hingga nanah yang kemudian mengeras dan keropeng atau rontok.
Ruam yang muncul ini pun bisa sangat banyak dan menyebar di seluruh bagian kulit hingga mulut dan mata, lo.
Berbagai gejala yang disebutkan bisa berlangsung selama dua hingga empat minggu dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun pada beberapa orang berisiko seperti yang sudah dijelaskan perlu mendapatkan penanganan serius.
Setelah mengetahui gejala agar bisa memberikan penanganan cepat, berikut akan dijelaskan juga cara penularan virus mpox.
Baca Juga: Kasus Mpox Semakin Meningkat, Apa Saja Gejala Mpox yang Harus Diwaspadai?
Bagaimana Virus Mpox Menular?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, virus mpox merupakan virus yang berasal dari hewan.
Nah, hewan yang terinfeksi bisa menularkan penyakit ini saat berinteraksi atau kontak fisik dengan manusia.
Jenis hewan yang menularkan virus ini adalah jenis hewan pengerat dan primata.
Sedangkan penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam akibat mpox.
Kontak melalui tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit menjadi cara penyakit ini menular.
Menurut WHO, seseorang yang sedang mengalami penyakit mpox bisa menularkan penyakitnya selama lesi atau ruam di kulitnya masih ada.
Sehingga orang yang mengalami penyakit ini sudah terbebas setelah semua lesi atau keropeng terlepas di kulit dan berganti dengan kulit baru.
Selain terinfeksi dari sentuhan langsung, carian dari lesi yang menempel pada pakaian, tempat tidur, handuk, hingga benda-benda juga bisa membuat penularan terjadi.
Bahkan lesi yang ada di area mulut juga membuat air liur hingga cairan hidung juga bisa menularkan virus ini.
Nah, dari penjelasan ini sekarang teman-teman paham tentang penyakit menular ini.
Baca Juga: Bakteri atau Virus, Mana yang Lebih Berisiko untuk Tubuh? Ini Penjelasannya
Jadi, pastikan selalu menjaga kebersihan dan pola hidup sehat untuk mencegah penularan terjadi, ya.
----
Kuis! |
Apa itu penyakit zoonosis? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Kementerian Kesehatan |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR