Faktanya, gempa sering terjadi di sepanjang garis patahan, yang umumnya ditemukan di tempat pertemuan lempeng tektonik.
Namun, gempa akibat aktivitas manusia bisa terjadi jauh dari tepi lempeng tektonik.
Bersumber dari National Geographic, ketika ada material dari maka akan terjadi ketidakstabilan, sehingga menyebabkan keruntuhan mendadak dan gempa bumi.
Dari catatan sejarah, ada 167 lokasi gempa yang dipicu oleh beragam aktivitas manusia, seperti penampungan air atau pembangunan bendungan.
Pada tahun 2008 ada sekitar 80.000 korban meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 7,9 SR di provinsi Sichuan, Tiongkok.
Gempa tersebut dipicu oleh 320 juta ton air yang tidak kuat ditahan oleh Waduk Zipingpu. Artinya, manusia juga bisa menjadi penyebab gempa yang berbahaya.
Manusia dan Lingkungan
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa masing-masing dari kita memiliki peran yang sama untuk membangun lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Sebab, aktivitas yang salah dan dilakukan berulang dapat menyebabkan masalah lingkungan.
Sebaliknya, kesadaran kita untuk merawat planet dengan berbagai upaya bisa menciptakan lingkungan dan alam yang nyaman.
Ketika manusia memanfaatkan lingkungan tanpa melakukan pelestarian, maka yang terjadi adalah eksploitasi alam.
Baca Juga: Mengapa Indonesia Termasuk Negara yang Rawan Bencana Alam? Materi Kelas 5 SD
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR