Bobo.id - Setiap pekerjaan tentu memiliki risiko bahaya yang harus dihadapi, termasuk pekerjaan menjadi astronaut.
Astronaut bekerja di angkasa yang jauh dari planet Bumi.
Segala hal di angkasa masih misterius dan belum benar-benar dimengerti oleh manusia, terutama risiko bahayanya.
Bersumber dari space.com, ketika badan antariksa berupaya mengirim astronaut ke Mars, mereka juga harus menemukan cara untuk mengurangi bahaya radiasi badai matahari.
Di Mars, para astronaut akan lebih terpapar radiasi ruang angkasa dibandingkan dengan penduduk di Bumi. Mengapa bisa begitu?
Yuk, cari tahu fakta pentingnya!
Radiasi Badai Matahari
Planet Mars tidak memiliki magnetosfer yang melindungi atmosfer Bumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, magnetosfer adalah daerah di sekitar planet yang memiliki medan magnet.
Akibat tidak adanya magnetosfer di Mars, maka radiasi berenergi tinggi dari energi Matahari akan masuk ke permukaan Mars.
Para peneliti di NASA dan Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA sedang menyusun strategi ekspedisi Mars untuk menghadapi badai matahari.
Baca Juga: Berapa Kecepatan Rotasi Bumi pada Porosnya? Ini Fakta Uniknya
Mars bisa mengalami radiasi badai matahari karena suar matahari yang kuat melemparkan sinar-X dan sinar gamma ke permukaannya.
Sinar tersebut sampai ke Mars hanya dalam waktu sepuluh menit, sehingga upaya untuk perlindungan astronaut dan pesawat harus benar-benar diperhatikan.
Sebab, radiasi badai matahari juga dapat memberikan dampak pada peralatan pesawat antariksa.
Misalnya, astronaut menjadi kesulitan mengirimkan kabar dari tempat misi ke tim kontrol di Bumi karena kondisi cuaca antariksa.
Menyiapkan Pesawat Khusus
Nah, untuk merespons kondisi yang membahayakan ini, NASA akan menyiapkan MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution).
MAVEN adalah satu-satunya pesawat yang mampu mengamati aktivitas matahari dan menghadapi atmosfer Mars yang tipis.
Akhir tahun 2024, MAVEN akan bergabung dengan dua pesawat antariksa yang ditujukan ke orbit Mars yaitu ESCAPADE.
Rocket Lab telah membangun ESCAPADE (Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorers), sebuah misi yang dijalankan oleh Laboratorium Sains Antariksa Universitas California Barkeley dan NASA.
Memang, apa bahayanya atmosfer Mars?
Jika pada atmosfer Bumi komposisi nitrogen mendominasi susunannya, di Mars lebih banyak karbon dioksida.
Baca Juga: Jadi Satelit Alami Planet Mars, Bagaimana Terbentuknya Phobos dan Deimos?
Menurut European Space Agency, atmosfer Mars terdiri dari 95,32% karbon dioksida, 2,7% nitrogen, 1,6% argon, dan 0,13% oksigen.
Dengan komposisi ini, kita tahu bahwa manusia tidak dapat hidup dan menghirup udara Mars.
Selain itu, Mars jauh lebih dingin dari Bumi karena atmosfernya yang tipis.
Suhu rata-rata permukaan Mars sekitar -80 derajat Fahrenheit, kemudian -195 derajat Fahrenheit di dekat kutub selama musim dingin.
----
Kuis! |
Apa itu magnetosfer? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR