Bobo.id - Kita semua tahu bahwa planet kita, Bumi, berada di tata surya
Selain Bumi, ada tujuh planet lain di tinggal di tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Namun, di manakah sebenarnya tata surya itu berada?
Bersumber dari space.com, tata surya membentang keluar dari matahari, melewati empat planet bagian dalam, melewati sabuk asteroid, melewati empat planet gas raksasa, dan berlanjut ke Sabuk Kuiper.
Awan Oort dianggap sebagai tepi tata surya, karena gravitasi bintang mulai bertindak dominan terhadap matahari.
Tepi luar Awan Oort ini diperkirakan berjarak sekitar 149.597.870.700 meter dari matahari. Jauh sekali, bukan?
Namun, kali ini yang akan kita bahas bukan Awan Oort, melainkan planet-planet yang ada di tata surya, teman-teman.
Tahukah kamu bahwa planet-planet di Tata Surya dibedakan menjadi beberapa tipe?
Yuk, cari tahu fakta uniknya!
Tipe Planet Tata Surya
Jumlah benda langit yang dianggap sebagai planet di tata surya yaitu 8 (delapan), sedangkan planet kesembilan masih berusaha untuk ditemukan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Cincin Planet Saturnus Menghilang? Ini Faktanya
Dari kedelapan planet tersebut, ada dua tipe planet.
Empat planet termasuk ke dalam planet terdalam, yang jaraknya paling dekat dengan matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Planet terdalam ini juga sering disebut planet terestrial karena permukaannya berbatu atau keras.
Sementara empat lainnya masuk ke dalam tipe planet luar yang besar, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Keempat planet ini juga sering disebut sebagai planet Jovian, karena memiliki kemiripan dengan Jupiter dan berukuran sangat besar.
Berbeda dengan planet berbatu, planet Jovian sebagian besar terbuat dari gas seperti hidrogen, helium, dan amonia.
Planet Jupiter dan Saturnus kadang-kadang disebut sebagai planet raksasa gas.
Sementara planet Uranus dan Neptunus yang lebih jauh dijuluki sebagai planet raksasa es, karena ada lebih banyak air di atmosfernya.
Menurut Planetary Society, molekul pembentuk es di Uranus dan Neptunus, yaitu metana, hidrogen, sulfida, dan fosfena akan mengkristal menjadi awan dalam kondisi dingin.
Syarat Planet
Pluto, salah satu planet katai yang ada di tata surya, dahulu sempat disebut sebagai planet terkecil di tata surya.
Baca Juga: Bagaimana Astronaut Menghindari Bahaya Radiasi Badai Matahari di Angkasa?
Namun, pada bulan Agustus 2006, International Astronomical Union (IAU) mengklasifikasikan Pluto sebagai planet kerdil, bukan planet pada umumnya.
Menurut definisi dari International Astronomical Union, planet adalah objek yang mengorbit dan mengelilingi Matahari, berukuran besar, dan memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Sebuah benda langit dapat disebut planet jika sudah memenuhi beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
Sayangnya, Pluto tidak memenuhi syarat-syarat di atas. Sebaliknya, Pluto berukuran sangat kecil yakni berdiameter 2.390 kilometer.
Selain itu, Pluto juga memiliki gravitasi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan gravitasi pada bintang.
Kekuatan gravitasi pluto ini hanya sebesar 0,58. Padahal angka minimal sebuah gravitasi planet saja ada di angka 3,7.
Orbit yang dimiliki Pluto juga tidak stabil, dan jaraknya terlalu jauh dari Matahari.
----
Kuis! |
Apa hubungan tata surya dengan Awan Oort? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR