Hal itu terjadi karena induk semua serangga selalu bertelur dalam jumlah yang sangat banyak.
Sehingga seekor induk serangga bisa memiliki keturunan yang sangat banyak untuk melanjutkan siklus hidup.
Karena itu, serangga tidak seperti hewan besar lain yang jadi konsumen tingkat tinggi dalam sebuah habitat.
Tidak seperti gajah yang hanya melahirkan satu ekor anak atau harimau yang hanya bisa melahirkan tidak lebih dari lima anak.
Sedangkan untuk menghindari jumlah serangga yang terlalu banyak, hampir sebagian besar jenis serangga punya masa hidup yang tidak selama hewan besar.
Dengan begitu, jumlah serangga tetap akan seimbang dan tidak berlebihan meski tidak ada banyak hewan pemangsa.
Dari penjelasan ini, teman-teman juga bisa belajar memahami kalau setiap jenis hewan punya peran yang berbeda-beda.
Seperti serangga yang jadi sumber makanan banyak jenis hewan hingga selalu bertelur dalam jumlah banyak.
Berikut akan diberikan beberapa contoh serangga yang bertelur dalam jumlah banyak.
Nyamuk adalah jenis serangga yang bisa bertelur hingga 300 butir telur dan akan menetas hanya dalam waktu satu hingga dua hari.
Telur nyamuk ini akan diletakan induknya di dalam air, karena setelah menetas telur nyamuk akan berupa larva atau jentik nyamuk.
Baca Juga: Belajar Cara Membuat Poster dan Tujuannya, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR