Selain itu, keempat gunung tersebut terletak di tonjolan Tharsis, sebuah gunung berapi raksasa di sisi Mars yang lebarnya 5.000 kilometer dan 7 kilometer di atas sekelilingnya.
Dengan memanfaatkan beragam data dari pesawat antariksa, para ilmuwan menafsirkan bahwa gumpalan besar magama perlahan-lahan naik dari bagian dalam Mars.
Mungkin suatu hari nanti, magma ini akan menjadi sumber listrik bagi gunung berapi Tharsis.
Jadi, para ilmuwan tidak bisa memastikan apakah Olympus Mons benar-benar sudah tidak aktif lagi, atau akan aktif kembali di masa depan.
Fakta Olympus Mons
Dengan tinggi 25 kilometer, luas Olympus Mons membentang di 624 kilometer, teman-teman. Artinya, Olympus Mons berdiameter kira-kira 20 kali lebih lebar daripada tingginya.
Olympus Mons merupakan gunung berapi perisai, yang terbentuk dari lava yang mengalir di sisinya.
Gunung berapi tertinggi di tata surya ini juga dapat menampung gletser batu atau puing-puing berbatu yang membeku dalam es.
Endapan salju dan es di atas dasar perisai dapat menyebabkan gletser semacam itu.
Pegunungan Olympus Mons ini terbentuk pada saat Planet Mars masih berusia sekitar 3,5 miliar tahun lalu.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, para astronom memperkirakan Olympus Mons bisa tetap aktif selama ratusan juta tahun, jauh lebih lama dari gunung berapi yang ada di Bumi.
Baca Juga: Bagaimana Cara para Astronom Mengenali Lubang Hitam? Ini Penjelasannya
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR