Ditegaskan dalam Kompas.com bahwa equinox tidak menyebabkan peningkatan suhu udara secara permanen.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak khawatir menghadapi fenomena ini.
Tanda Peralihan Musim Kemarau ke Hujan
Perlu dicatat, meski hanya terjadi dua kali dalam setahun. Namun, equinox adalah fenomena biasa dan rutin terjadi.
Disebutkan bahwa terjadinya fenomena equinox ini bisa menjadi tanda terkait perlaihan musim di Indonesia.
Pada Maret, equinox jadi tanda peralihan gerak Matahari yang melintas dari belahan Bumi selatan ke utara.
Di Indonesia, pergerakan semu Matahari itu menjadi pertanda peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Nah, pada September ini, equinox bisa menjadi tanda peralhan dari musim kemarau menuju musim hujan, nih.
Seperti Bobo sebutkan tadi, equinox September akan mengakibatkan penyinaran Matahari secara optimum.
Kalau optimum, maka di wilayah ekuator akan terjadi penguapan. Penguapan ini lah yang akan ciptakan hujan.
Nah, itulah penjelasan tentang fenomena equinox 23 September dan dampaknya bagi Indonesia. Semoga bermanfaat, ya!
(Editor: Heni Widiastuti)
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR