Bobo.id - Bila melihat kembali sejarah Indonesia, kita pernah dijajah oleh beberapa bangsa Eropa.
Menariknya, ada kesamaan dari tujuan para bangsa Eropa menjajah Indonesia yaitu untuk mendapatkan banyak rempah-rempah.
Tapi kenapa rempah-rempah saat itu begitu dicari? Mari simak penjelasan pada materi IPS berikut.
Indonesia memang negara tropis dengan tanah yang subur dan punya banyak jenis tanaman rempah-rempah yang tumbuh subur.
Ada beragam rempah yang tumbuh subur di Indonesia, seperti cengkeh, kayu manis, dan lain sebagainya.
Ternyata berbagai rempah yang dimiliki itu menarik perhatian para bangsa Eropa untuk datang dan berdagang.
Bahkan saat itu, nilai rempah-rempah lebih mahal daripada logam mulia atau perhiasan, lo.
Rempah-rempah jadi benda yang sangat berharga khususnya bagi bangsa Eropa yang ternyata berkaitan dengan musim di tempat tersebut.
Sebagian besar negara Eropa yang membutuhkan rempah memiliki empat musim dengan beberapa di antaranya memiliki suhu yang sangat dingin.
Saat bangsa Eropa tahu manfaat dari rempah-rempahh yang bisa menghangatkan badan, benda ini jadi sangat dicari.
Rempah-rempah pun sangat membantu bangsa Eropa bertahan di musim dingin yang panjang.
Baca Juga: 3 Contoh Adopsi dan Akulturasi Kebudayaan Jalur Rempah di Masa Kini
Namun sayangnya, rempah-rempah tersebut tidak bisa diproduksi di wilayah Eropa karena musim dan suhu yang tidak cocok untuk tanaman rempah tumbuh.
Tanaman rempah hanya bisa tumbuh subur di wilayah yang mengalami musim panas panjang seperti berbagai wilayah tropis.
Karena itu, penjelajahan dilakukan bangsa Eropa untuk menemukan rempah-rempah.
Banyak bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, hingga Inggris yang menjelajah ke berbagai negara Asia, seperti India, Filipina, Indonesia, dan lain sebagainya.
Penemuan rempah-rempah di berbagai wilayah Asia ini juga yang membuat penjajahan terjadi termasuk di Indonesia.
Selain menjadi penghangat, sebenarnya ada beberapa manfaat lain dari rempah-rempah yang membuatnya sangat berharga.
Manfaat lain dari rempah-rempah adalah menjadi pengawet makanan. Salah satunya yang bisa memberikan manfaat itu adalah cengkeh.
Pada berbagai jenis rempah mengandung antimikroba dan antioksidan yang secara alami bisa membuat makanan awet.
Beberapa jenis rempah yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan adalah pala, cengkeh, dan kayu manis.
Ketiga jenis bahan itu umum digunakan bangsa Eropa untuk mengawetkan daging hingga bermacam-macam buah.
Teknik mengawetkan dengan rempah ini akan membantu menyimpan cadangan makanan selama musim dingin di Eropa.
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi di Wilayah Pedesaan, Materi IPS
Bukan hanya buat tubuh hangat, tapi rempah-rempah juga membantu memberikan cita rasa berbeda pada makanan.
Bahkan pada zaman dulu, rempah-rempah menjadi bahan penyedap makanan yang menentukan tingkat sosial.
Para bangsawan banyak menggunakan rempah sebagai campuran makanan yang disajikan di meja makan.
Karena menjadi penentu tingkat sosial, para bangsawan saat itu rela membayar mahal untuk mendapatkan rempah-rempah sebagai campuran masakan di rumahnya.
Harga jual tinggi pun membuat banyak pedagang rela mencari rempah sampai ke wilayah timur yang cukup jauh.
Selain jadi bahan masakan, rempah-rempah juga banyak dicari untuk dijadikan bahan obat-obatan.
Rempah-rempah mengandung banyak antioksidan dan antiinflmasi yang bisa mengobati banyak jenis penyakit kronis.
Jenis rempah yang banyak dicari untuk bahan obat adalah kayu manis, cengkeh, ketumbar, jahe, dan kunyit.
Dari penjelasan ini, teman-teman tentu memahami alasan rempah-rempah pada zaman dulu begitu dicari hingga jadi benda berharga.
----
Kuis! |
Bagaimana kondisi di Eropa hingga membutuhkan rempah-rempah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!'
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR