Sebagai gaya bahasa penggunaan majas pleonasme pun harus sesuai dengan fungsi agar maksud yang disampaikan bisa ditangkap pendengar atau pembaca.
Majas pleonasme sebenarnya termasuk dalam kelompok majas penegasan, sehingga fungsi utama dari majas ini adalah menegaskan sesuatu.
Teman-teman bisa menggunakan majas ini untuk mempertegas sebuah informasi hingga ide.
Penegasan ini dilakukan karena pengulangan mampu membantu seseorang untuk mengingat suatu pemahaman atau informasi yang disampaikan.
Karena itu, pada majas ini, teman-teman akan menemukan dua kata atau lebih yang bersinoniman pada satu kalimat.
Selain itu, pengulangan juga bisa dilakukan dengan bentuk jamak pada satu kalimat.
Untuk memenuhi fungsi dari majas ini, kalimat yang dihasilkan pun akan menjadi kalimat yang tidak efektif.
Sehingga jenis majas ini lebih banyak digunakan dalam percakapan atau penulisan karya sastra.
1. Adik selalu malas turun ke bawah hanya untuk mengambil minum atau makan.
Pada kalimat tersebut majas pleonasme ada pada kata "turun ke bawah". Kata "ke bawah" tidak benar-benar diperlukan karena kata "turun" sudah berarti ke arah bawah.
2. Pak Andi mundur ke belakang saat pemilihan ketua RT mulai dilakukan.
Baca Juga: Contoh Penggunaan Majas Hiperbola dalam Kalimat, Materi Bahasa Indonesia
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR