Bobo.id - Cuaca sangat menentukan jalannya aktivitas harian kita. Bagaimana cuaca di rumah teman-teman, nih?
Yap, cuaca di Indonesia ini masih bervariasi. Ada yang cuacanya masih panas terik, ada juga yang sudah hujan. Hihi.
BMKG sendiri memprediksi awal Oktober hingga November menjadi awal musim hujan bagi beberapa daerah.
Meski sudah masuk musim hujan, tetapi banyak daerah di Pulau Jawa yang masih merasakan panas, teman-teman.
Hal ini didukung citra satelit BMKG yang menunjukkan penampakan Pulau Jawa yang cerah dengan sedikit awan.
Hmm, kira-kira kenapa ya Pulau Jawa masih terasa panas di awal musim hujan ini? Simak informasinya, yuk!
Ciri-ciri Musim Peralihan
Musim peralihan atau pancaroba adalah kondisi peralihan antara musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Kalau sedang musim peralihan seperti ini, biasanya kita akan mengalami cuaca panas dan hujan sekaligus.
Secara umum, dalam beberapa hari terakhir, berbagai wilayah Indonesia memang alami cuaca terik dan hujan.
Kondisi ini merupakan ciri khas dari masa peralihan antara musim kemarau dan juga musim penghujan, lo.
Baca Juga: BMKG Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia, Kapan Puncaknya?
Cuaca panas biasanya terjadi di pagi hingga siang hari. Sementara hujan akan turun di sore atau malam hari.
Sedikit Awan di Pulau Jawa
Berbeda dari ciri khas musim peralihan biasanya, di awal musim hujan ini, Pulau Jawa masih merasakan panas.
Bahkan, ada beberapa wilayah yang tidak mengalami hujan selama beberapa hari dan hanya merasakan panas.
Namun, berdasarkan pantauan satelit dan radar cuaca, masih ada pertumbuhan awan hujan di Pulau Jawa, kok.
Meski begitu, diketahui bahwa awan hujan itu bersifat sporadis atau tidak merata di seluruh Pulau Jawa, nih.
Selain awan hujan, ada angin timuran yang bawa udara kering serta kelembapan di Jawa bagian timur, lo.
Sayangnya, angin timuran yang bertiup ini masih cenderung rendah sehingga awan hujan jumlahnya sedikit.
Di daerah Jawa bagian tengah dan barat masih terdapat potensi hujan lokal karena ada pemanasan Matahari.
Tapi, pemanasan Matahari ini juga tidak merata sehingga memengaruhi penguapan pembentuk awan hujan.
Jika ada pemanasan Matahari yang kuat di siang hari, maka akan terbentuk banyak awan hujan di daerah itu.
Baca Juga: Cocok di Musim Hujan, Ini 5 Olahraga Dalam Ruangan yang Bakar Banyak Kalori
Panas Matahari yang menyengat menyebabkan air dari permukaan Bumi menguap dengan cepat membentuk awan.
Udara panas juga cenderung tak stabil. Kondisi ini memicu terjadinya arus udara naik yang kuat dan membentuk awan hujan.
Sebaliknya, jika pemanasan Matahari hanya rata-rata, maka awan hujan yang terbentuk cenderung sedikit.
Cuaca Panas di Pulau Jawa, Sampai Kapan?
Jika teman-teman masih merasakan panas menyengat, tak perlu khawatir, sebab hal ini akan berakhir sebentar lagi.
Yap, dalam beberapa hari ke depan, cuaca di Pulau Jawa akan berubah. Langit akan lebih sering mendung dan hujan.
Yap, kondisi cuaca ini ditandai dengan pemanasan kuat pada sinag hari dan hujan pada sore hingga malam hari.
Matahari juga akan sangat panas di siang hari. Panasnya Matahari bikin air di tanah dan laut menguap dan jadi awan.
Awan-awan ini nanti akan membawa hujan. Jadi, siap-siap ya membawa payung kalau bepergian keluar rumah.
Namun, kalau keluar di siang hari, jangan lupa pakai tabir surya agar kulit tak terbakar sinar Matahari yang terik.
Nah, itulah penyebab Pulau Jawa masih terasa panas di awal musim hujan. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu, ya!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Kapan awal musim hujan menurut prediksi BMKG? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR