Teknik selanjutnya adalah teknik berlari cepat yang terdiri dari dua tahap, yaitu fase topang dan fase layang.
Fase topang dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.
Fase ini terdiri dari topang depan dan topang dorong yang dilakukan dengan mendarat pada telapak kaki, lalu lutut kaki topang atau kaki lainnya, ditekuk dengan cara maksimal.
Kemudian kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut, dan mata kaki dari kaki topang harus lurus da kuat saat bertolak.
Sedangkan fase layang merupakan fase yang dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan mempersiapkan penempatan kaki saat menyentuh tanah.
Fase ini dilakukan dengan mengayunkan lutut kaki bergerak ke depan dan ke atas dengan lutut bengkok bersamaan ayunan lengan aktif tapi rileks.
Kemudian teknik terakhir adalah saat melewati garis finis yang terdiri dari tiga teknik berbeda dan sama-sama bisa dilakukan.
Pertama, teman-teman bisa mencondongkan dada kemudian menjatuhkannya ke depan.
Atau bisa dengan menjatuhkan salah satu bahu ke depan dan bisa juga dengan secepat mungkin berlari hingga beberapa meter garis finis terlewati.
Berbagai teknik itu sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu atlet dinyatakan menang bila bagian tubuh sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finis.
Nah, itu beberapa penjelasan tentang lari jarak pendek yang punya beberapa manfaat dan harus dilakukan menggunakan teknik dasar yang tepat.
(Editor: Heni Widiastuti)
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR