Bahkan, ia juga menjadi anggota Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur.
Setelah melihat kekejaman Jepang, Chaerul Saleh mulai ikut membentuk Barisan Banteng yang menentang Jepang.
Nama Chaerul Saleh makin dikenal, setelah mengajak teman-temannya menentang golongan tua yang meyakini Jepang akan memberikan kemerdekaan.
Ia juga yang memberi ide untuk melakukan penculikan pada Soekarno dan Moh. Hatta untuk melakukan proklamasi secepat mungkin.
Wikan merupakan anggota golongan muda yang memiliki peran penting dalam persiapan proklamasi kemerdekaan.
Wikana merupakan kelahiran Sumedang, Jawa Barat pada 18 Oktober 1914. Nama Wikana memang tidak banyak didengar, tapi perannya dalam persiapan kemerdekaan begitu besar.
Para peristiwa Rengasdengklok, Wikana adalah salah satu golongan muda yang datang menemui Soekarno dan Moh. Hatta untuk menuntut proklamasi dilakukan dengan segera.
Setelah berhasil membujuk kedua tokoh itu, Wikan menyiapkan tempat aman untuk proses penyusunan teka proklamasi.
Wikana memiliki koneksi dengan Angkatan Laut Jepang dan mengenak Laksamana Maeda yang bersedia meminjamkan rumahnya.
Selain itu, selama penyusunan teks proklamasi, Wikan adalah tokoh yang menyiapkan berbagai keperluan untuk pelaksanaan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Bahkan selama proses pembacaan proklamasi kemerdekaan, Wikana berperan dalam membujuk tentara Jepang untuk tidak mengganggu.
Baca Juga: Usaha Mempertahankan Kemerdekaan dalam Perang Ambarawa, Materi Sejarah
Mulai Sekarang Batasi Konsumsinya, Ini 6 Bahaya Minum Teh Berlebihan untuk Tubuh
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR