Setelah Indonesia merdeka, Jenderal Sudirman bergabung menjadi Tentara Kemanan Rakyat (TKR).
Selama menjadi TKR, Jenderal Sudirman pun menjadi anggota yang berhasil merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran yang terjadi di Banyuman, Jawa Tengah.
Dengan berbagai perjuangannya di bidang militer, Jenderal Sudirman diangkat menjadi Komandan Batalyon di Banyumas, Jawa Tengah, dan kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V di wilayah tersebut.
Kariernya terus menanjak karena kemampuan militernya yang luar biasa dan loyalitasnya kepada perjuangan bangsa.
Pada November 1945, Jenderal Sudirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau yang kini dikenal sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ada banyak jejak perjuangan sosok Jenderal Sudirman di berbagai wilayah khususnya di bidang militer.
Perang pertama yang dilalui Jenderal Sudirman adalah perang melawan tentang Inggris dan NICA Belanda pada November hingga Desember 1945 yang dikenal sebagai pertempuran Palagan Ambarawa.
Pertempuran itu pun berakhir dengan kemenangan berkat strategi yang dilakukan oleh para pejuang.
Bukan hanya itu, perjuangan kembali dilakukan saat Belanda melancarkan Agresi Militer I dan II untuk kembali menjajah Indonesia.
Pada saat itu, Jenderal Sudirman menunjukan perannya yang luar biasa meski kondisi kesehatannya yang buruk karena penyakit tuberculosis yang dialaminya.
Dalam keadaan sakit, Jenderal Sudirman tetap memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda.
Baca Juga: Profil Mohammad Hatta Pejuang Kemerdekaan, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR