Kenangan akan kejayaan masa lalu ini menumbuhkan rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air, lo.
Pada akhirnya, kejayaan masa lalu bisa menyatukan berbagai suku, budaya, dan agama dalam satu visi yang sama.
Rasa senasib sepenanggungan merupakan salah satu faktor internal yang memengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia.
Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia.
Tekanan pemerintah Hindia Belanda telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah.
Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.
Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis, di bidang pengairan, tramsigrasi, dan pendidikan.
Tujuannya untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang terpuruk. Namun, kebijakan itu banyak memihak penjajah.
Segi positif yang paling dirasakan hanya di bidang pendidikan. Yap, makin banyak orang Indonesia yang berpendidikan.
Pengaruh pendidikan pada masa itu kemudian melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.
Baca Juga: Apa Manfaat Memiliki Rasa Cinta Tanah Air? Ini Penjelasannya pada Materi PPKn
Kebijakan Politik Etis ini juga memungkinkan berdirinya sekolah-sekolah di berbagai daerah seluruh Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR