Pendidikan memicu terjadi transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaharuan masyarakat.
Bangsa Indonesia menyadari penyebab kegagalan perjuangan di masa lalu adalah perlawanan yang kedaerahan.
Memasuki abad ke-20, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat daerah menuju bersifat nasional.
Jadi, masyarakat Indonesia tidak melawan Belanda per daerah, tetapi menjadi satu kesatuan besar demi Indonesia.
Paham nasionalisme ini kemudian tumbuh dan menjelma jadi sarana perjuangan bangsa yang sangat kuat.
Corak perjuangan nasional ini ditandai dengan momentum penting, yakni Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Organisasi pergerakan tak muncul begitu saja. Awalnya, hanya ada organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan.
Contoh organisasi etnis adalah Serikat Pasundan dan Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori M. Husni Thamrin.
Ada juga organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo, Jong Java, dan Jong Sumatranen Bond, lo.
Sementara itu, organisasi keagamaan, seperti Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, hingga Muhammadiyah.
Baca Juga: Apa Saja Tujuan dari Sikap Nasionalisme dan Contohnya? Materi PPKn
Berbagai rganisasi ini sering melakukan pertemuan dan muncul ide untuk bersatu dalam organisasi nasional.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR