Bobo.id - Di tata surya kita ada delapan planet yang setia mengelilingi Matahari. Apa saja 8 planet di tata surya?
Yap, planet di tata surya kita itu meliputi Merkurius, Venus, Bumi, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan juga Neptunus.
Meski 8 planet itu dibentuk di masa yang sama, tetapi ternyata komposisi antar planetnya bisa berbeda, lo
Yap, ada planet yang merupakan planet gas raksasa, tetapi ada juga planet yang termasuk planet berbatu.
Hmm, kira-kira, kenapa komposisi planet di tata surya itu bisa berbeda, ya? Simak informasi berikut ini, yuk!
Komposisi Planet Berbeda-beda
Untuk mengetahui alasan mengapa komposisi planet berbeda-beda, para astronom melakukan penelitian.
Hasil penelitian sekelompok astronom dari Universitas Kopenhagen itu kemudian dipublikasikan di Nature.
Para astronom itu menggambarkan penelitian tentang komposisi isotop kalsium dari meteorit, Bumi, dan Mars.
Alessandro M., menjelaskan, sebagian besar ilmuwan sepakat kalau planet tata surya memiliki asal yang sama.
Yap, planet berawal dengan bebatuan yang mengorbit Matahari pada 4,5 miliar tahun lalu (cakram protoplanet).
Baca Juga: Adakah Planet di Alam Semesta yang Tidak Mengorbit Bintang? Ini Faktanya
Saat masa awal pembentukannya, bebatuan pada cakram protoplanet itu saling tabrakan dan menyatu.
Tabrakan dan bersatunya bebatuan itu menciptakan batuan yang semakin besar sampai akhirnya jadi protoplanet.
Namun, sejak pembentukan itu, belum jelas mengapa planet-planet di tata surya ini menjadi sangat berbeda.
Perbedaan Waktu Tumbuh
Diperkirakan, seluruh protoplanet tata surya tumbuh bersama, tetapi mereka berhenti tumbuh di waktu berbeda.
Planet yang lebih kecil (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) berhenti tumbuh lebih cepat daripada planet besar.
Karena planet-planet besar ini masih terus tumbuh, material dari cakram protoplanet terus menghantam mereka.
Hal ini bikin komposisi planet besar saat ini sangat berbeda dengan komposisi planet-planet kecil yang berbatu.
Kesimpulan ini didapat setelah para astronom mempelajari komposisi isotp kalisum dari beberapa meteorit tata surya.
Dari studi itu, diketahui isotop kalsium terlibat dalam pembentukan bebatuan di tata surya kita, teman-teman.
Para astronom menemukan, rasio isotop dalam sampel ini berkolerasi dengan massa planet induk dan asteroid.
Baca Juga: Berdampak bagi Planet Kita, Apa Sebenarnya Solar Maksimum Itu?
Hal ini memberi bukti komposisi yang berbeda dari planet-planet, terutama pada planet dalam dan planet luar.
Sederhananya, planet dalam bisa berbentuk batuan karena tidak ada penambahan material saat pembentukan.
Sementara itu, planet luar bisa berbentuk gas karena ada penambahan material yang berbeda dari piringan protoplanet.
Komposisi Planet di Tata Surya
Sebagai informasi, secara umum, planet-planet di tata surya kita bisa dikelompokkan jadi dua kategori, yakni:
1. Planet Terrestrial
Planet-planet terrestrial atau planet kebumian memiliki permukaan yang padat dan sebagian besar terdiri dari batuan.
Planet-planet ini lebih dekat ke Matahari dan ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan planet gas. Anggotanya:
2. Planet Jovian
Planet jovian atau planet gas raksasa memiliki ukuran yang besar dan sebagian besar terdiri dari gas (hidrogen dan helium).
Baca Juga: Objek Baru Ditemukan di Ujung Tata Surya oleh Teleskop Subaru, Apa Itu?
Planet yang termasuk dalam jovian ini terletak jauh dari Matahari. Anggota kelompok planet Jovian ini meliputi:
Nah, itulah alasan mengapa komposisi planet di tata surya bisa berbeda-beda. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa saja 8 planet yang ada di tata surya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Info Astronomy,Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR