Bobo.id - Indonesia adalah wilayah yang memiliki banyak gunung api di berbagai wilayah.
Gunung api merupakan struktur geologis yang berupa gunung atau buki yang terbentuk dari akumulasi magma yang naik ke bumi.
Nah, setiap gunung api akan memiliki siklus berupa erupsi yang waktu terjadinya tidak diketahui pasti.
Erupsi merupakan proses aktivitas dari gunung aktif atau gunung berapi dalam mengeluarkan material bumi.
Apa yang Terjadi saat Erupsi Gunung Api?
Dikutip dari BBC, erupsi atau letusan gunung api punya berbagai varian yang berbeda-beda.
Perbedaan ini sesuai dengan jenis gunung api dan letaknya di zona tektonik tertentu.
Ada jenis gunung api komposit yang ada pada batas tektonik destruktif yaitu tempat lempeng tektonik bertemu.
Nah, jenis gunung ini cenderung memiliki lava atau magma yang kental dan saat meletus mengeluarkan ledakan yang keras.
Ledakan keras ini karena gas yang terperangkap sulit keluar dari magma yang padat.
Tentunya, erupsi dari jenis gunung ini juga akan mengeluarkan semburan abu panas dan batuan yang bisa membahayakan lingkungan.
Baca Juga: Sejumlah Gunung Berapi Mengalami Erupsi Bersamaan, Apa Penyebabnya?
Jenis gunung api lain, yaitu gunung api perisai terbentuk di zona batas tektonik konstruktif, yaitu tempat lempeng tektonik menjauh satu sama lain.
Sehingga jenis gunung ini akan mengalami erupsi dengan mengeluarkan lava yang encer dan tipis.
Saat terjadi letusan pun, aliran lahar dari gunung api ini akan menyebar dengan cepat menutupi area yang luas.
Walau keduanya sama-sama berbahaya saat terjadi erupsi, namun jenis gunung api dengan lava cair disebut yang paling berbahaya,
Kecepatan gerakan lava ini membuat potensi kerusakan lebih besar dan luas.
Di Indonesia sendiri tidak ad gunung api perisai. Sehingga semua gunung api mayoritas adalah jenis gunung api komposit.
Gunung api yang akan mengalami erupsi akan menunjukan beberapa gejala terlebih dulu.
Gejala ini yang membantu masyarakat untuk lebih cepat menyelamatkan diri.
Ciri-Ciri Gunung Api akan Erupsi
Menurut Gramedia Blog, gunung api aktif tidak akan meletus atau erupsi begitu saja tanpa adanya gejala-gejala tertentu.
Biasanya masyarakat sekitar sudah mengetahui beberapa ciri khusus yang jadi tanda kalau gunung akan erupsi.
Baca Juga: Mengenal Gunung Lewotobi, Gunung Api Kembar di NTT yang Alami Erupsi
Berikut beberapa ciri-ciri dari gunung api yang masih aktif akan mengalami erupsi.
- Muncul sumber air panas atau geiser di sekitar gunung yang akan erupsi.
- Perubahan suhu di sekitar gunung yang akan erupsi dengan peningkatan suhu sehingga jadi lebih terasa panas.
- Adanya sumber gas belerang atau sofatara.
- Jumlah magma yang naik ke permukaan gunung meningkat sehingga membuat suhu di sekitar gunung panas.
- Mata air banyak yang mengering.
- Banyak tumbuhan menjadi layu, karena meningkatnya suhu di sekitar gunung.
- Adanya asap yang keluar dari puncak gunung.
- Terjadinya hujan abu.
Nah, saat ciri-ciri itu muncul dan teman-teman sedang berada di wilayah pegunungan baiknya segera menjauh.
Ciri ini juga digunakan masyarakat untuk segera menyelamatkan diri dan mencari tempat aman agar tidak terkena magma yang dikeluarkan gunung.
Baca Juga: 5 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia, dari Gunung Merapi hingga Sinabung
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa gunung api komposit itu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR