Bersumber dari Livescience, tidak semua orang merasa gatal setelah digigit nyamuk karena perbedaan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Kulit manusia dipenuhi oleh neuron sensorik, yaitu sel saraf yang mendeteksi perubahan lingkungan dan memicu sensasi sebagai respons.
Ketika kulit terkena air liur nyamuk, maka neuron akan mendeteksinya dan memicu sensasi gatal.
Sel neuron sensorik juga membantu mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh untuk memicu reaksi peradangan yang ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan.
Nah, sel kekebalan tubuh juga dapat merespons alergen dan mengubah kepekaan saraf, sehingga membuat seseorang lebih bereaksi terhadap suatu zat.
Semua orang punya sel neuron sensorik, tapi tidak semua orang alergi terhadap air liur nyamuk.
Maka dari itu, ada orang yang mudah merasa sangat gatal setelah digigit nyamuk, sementara yang lain tidak.
Nyamuk Tidak Hanya 'Minum Darah'
Faktanya, tidak semua jenis nyamuk suka menggigit manusia dan menghisap darah. Nyamuk jantan dan nyamuk betina mengonsumsi makanan yang berbeda.
Sementara nyamuk betina mencari hewan dan manusia untuk digigit, nyamuk jantan akan mencari makanan tinggi gula.
Gula itu diperoleh dari nektar pada tumbuhan dan bunga.
Baca Juga: Musim Hujan Segera Tiba, Bagini Cara Usir Nyamuk Demam Berdarah Muncul
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR