Dari sinilah kemudian manusia mulai bisa membedakan apakah suatu aroma itu enak untuk dicium atau tidak.
Kalau teman-teman suka aroma hujan, bisa jadi saat masih bayi, teman-teman sering mencium aroma mirip hujan.
Otak langsung menghubungkan aroma dengan ingatan peristiwa menyenangkan. Kita jadi suka aroma hujan, deh.
Hasil dari Evolusi Manusia
Beberapa ahli juga menyebut kalau alasan mengapa manusia suka bau hujan karena sebagai hasil evolusi manusia.
Menurut ahli antropologi, Diana Young, fenomena ini disebut cultural synesthesia atau sinestesia budaya, lo.
Istilah ini berarti percampuran pengalaman sensorik yang berbeda di masyarakat karena sejarah evolusi.
Jadi, ada kemungkinan, manusia di zaman dulu suka aroma hujan karena ada banyak hal yang bisa dimakan.
Pemikiran seperti inilah yang bikin aroma hujan dihubungkan dengan sesuatu yang bersifat menyenangkan.
Pemikiran itu kemungkinan diwariskan secara biologis dari nenek moyang kita ke umat manusia di masa kini.
O iya, aroma hujan ini bisa bersifat menenangkan dan menyenangkan sehingga bisa mengatasi stres seseorang.
Baca Juga: Kenapa Petir Bisa Menyambar Manusia saat di Luar Ruangan? Ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR